Mi Loncat, Satu Mangkuk Banyak Lauk
Satu yang mudah ditemui dan sangat ramai pengunjung ialah Bakso Sapi Bakmi Ayam 68.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SINGKAWANG - Tionghoa menjadi satu di antara etnis terbesar di Singkawang, Kalimantan Barat. Selain itu, ada etnis Dayak dan Melayu.
Karena itu, saat Anda berkunjung ke Singkawang, banyak ragam kuliner yang terbuat dari olahan mi, di antaranya mi asin, mi tiau asu, mi kering, dan sebagainya.
Satu yang mudah ditemui dan sangat ramai pengunjung ialah Bakso Sapi Bakmi Ayam 68.
BACA JUGA: Berpenampilan Modern, Toko Ini Sajikan Kue Jajanan Pasar dan Roti Jadul Sejak 1963
BACA JUGA: Mi Iga Hijau, Sensasi Kenyal Khas Daging Sapi dan Tanpa Pengawet
Kedai tersebut berlokasi di Jalan Pangeran Diponegoro nomor 68.
Kedai yang menyajikan aneka olahan mi tersebut banyak direkomendasikan masyarakat lokal.
Satu hal yang unik di sana, sang koki memasak mi tersebut sambil dilempar-lempar ke atas.
Karena itu, mi tersebut terkenal di masyarakat dengan sebutan mi loncat.
“Karena kalau nggak dilempar bakal lengket, setelah dilempar mi akan pecah atau terpisah satu demi satu helai,” ujar Herry Liu, sang pemilik sekaligus koki di kedainya, saat dikunjungi KompasTravel dalam kegiatan Oppo Selfie Tour 2017 Singkawang, Minggu (12/2/2017).
Ia mengatakan, trik dilempar tersebut bukan semata-mata untuk atraksi mengundang pembeli.
Namun karena, tekstur mi buatannya sangat lengket ketika dibuat.
Mi bakso dan pelengkap lain di kedainya merupakan racikan keluarganya sendiri, hanya kwetiau yang ia beli di pasar.
“Pertama kali buka belum dilempar, sejak tahun 1977 lebih mulai dilempar. Orang sini memang sebutnya bakmi loncat atau bakmi lempar,” tuturnya dengan senyum khas pada para pembeli, yang sedang mengabadikan atraksinya di depan kedai.
Satu menu favorit di sana ialah bakmi Spesial 68. KompasTravel pun mencoba hidangan spesial kedai tersebut.