Willy Aditya: Moralitas Berpolitik Dampak dari Politik Transaksional

Moralitas berpolitik jadi sorotan dalam kancah perpolitikan saat ini. Budaya transaksional menyebabkan resensi demokrasi.

Penulis: Beni Yulianto | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung, Beni Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Moralitas berpolitik jadi sorotan dalam kancah perpolitikan saat ini. Budaya transaksional menyebabkan resensi demokrasi. Kepentingan rakyat banyak dimarjinalkan sementara semangat reformasi birokrasi dan politik serasa diumpamakan seperti jauh panggang dari api.

Hal tersebut yang menjadi bahan sorotan bagi Willy Aditya pengarang Buku ‘Moralitas Republikan’ saat bedah bukunya didepan ratusan mahasiswa di Lampung di Cafe Kabara Kampus Universitas Malahayati, Minggu (2/4/2017).

Ia juga mengajak para mahasiswa dan akademisi untuk mengundang politisi untuk masuk kampus dengan cara berdiskusi untuk mengetahui lebih jauh tentang politik. Sehingga jangan sampai politisi datang hanya saat musim pemilu.

"Maka dari itu politik saat ini harus direstorasi, melalui pendidikan politik bagi masyarakat harus terus diberikan. Kemudian juga kampus harus peka terhadap keadaan perpolitikan yang ada. Kampus harus terlibat aktif dalam mengkritisi perpolitikan yang ada diindonesia," kata Willy melalui rilis kepada Tribun.

Rektor Universitas Malahayati Lampung, Muhammad Kadafi berpendapat bahwa buku moralitas republika merupakan jembatan politik untuk masyarakat. Ia juga menceritakan bahwa negara merdeka karena perjuangan masyarakat maka dari itu pemimoin harus  mengedepankan kedaulatan rakyat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved