Kader Sebut Golkar Terkena Dosa Politik Dua Kali karena Dukung Ahok

Menurut Doli, sikap Ical melanjutkan apa yang telah ditunjukkan tokoh Golkar, semisal Jusuf Kalla, Titiek Soeharto, dan Fadel Muhammad.

Tribunnews
Politikus muda Golkar Ahmad Doli Kurnia. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Sikap Aburizal Bakrie yang secara terbuka memberikan dukungan bukan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mendapatkan apresiasi.

Apresiasi disampaikan Anggota Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia.

Menurut Doli, sikap Ical melanjutkan apa yang telah ditunjukkan tokoh Golkar, semisal Jusuf Kalla, Titiek Soeharto, dan Fadel Muhammad.

"Seperti yang sudah sejak awal saya sampaikan bahwa dukungan Golkar terhadap Ahok itu telah mengingkari, dan keluar dari sejatinya Golkar sebagai partai yang berkarakter nasionalis religius," kata Doli melalui pesan singkat, Jumat (21/4/2017).

Doli melihat, dukungan kepada Ahok lebih pada memenuhi kepentingan orang per orang atau kelompok tertentu saja, di DPP Partai Golkar.

Saat ini, kata Doli, sudah terbukti bahwa pilihan Golkar itu salah besar.

"Golkar terkena dosa politik dua kali dalam kasus ini," kata Doli.

Pertama, kata Doli, DPP bergeming tidak mengindahkan suara yang GMPG sampaikan, sebagai suara yang didapatkan juga dari basis Golkar, yang memahami betul karakter, visi, dan misi partai.

"Artinya, DPP telah mengkhianati ucapannya sendiri, Suara Golkar Suara Rakyat tak lagi diindahkan," ujar Doli.

Kedua, lanjut Doli, ternyata pilihan itu pun membawa kekalahan yang memalukan.

Ia menilai, dukungan Golkar kepada Ahok membuat citra partai negatif karena dianggap sebagai partai pendukung penista agama.

"Tambah lagi, sekarang juga sebagai partai yang ditinggalkan konstituen yang sejatinya sebagai basisnya," katanya.

Situasi tersebut, menurut Doli, memberikan makna bahwa pemimpin Golkar saat ini tak lagi bisa dipercaya, dan didengar konstituennya.

Doli pun menilai tepat, bila Ical sudah mulai bicara tentang evaluasi kepemimpinan Golkar saat ini.

Doli mengatakan, kepemimpinan Golkar saat ini sudah kehilangan kredibiltas.

"Sudahlah bergelimang isu korupsi, salah langkah dalam mengambil sikap dan posisi politik, dan membawa Golkar pula termasuk partai yang tak dipercaya publik. Munaslub sudah harus dipersiapkan dengan matang," kata Doli.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved