Hati-hati, Benjolan Payudara Penanda Kanker Sulit Dideteksi Pada Wanita Gemuk
Hati-hati, Benjolan Payudara Penanda Kanker Sulit Dideteksi Pada Wanita Gemuk
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Hati-hati, Benjolan Payudara Penanda Kanker Sulit Dideteksi Pada Wanita Gemuk
Biasanya, pada wanita gemuk, benjolan itu sudah berukuran besar ketika ditemukan.
Baca: Syuting Film di Flores, Paramitha Rusady Kena Mitos Danau Kelimutu
Bagi perempuan dengan bentuk fisik semacam itu, diperlukan program yang lebih sering, demi menemukan tumor secara dini.
Di Inggris, wanita berusia 50-70 tahun diundang untuk melakukan pemeriksaan setiap tiga tahun sekali.
Selain itu, bagi para wanita dinilai berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara mendapat tawaran pemeriksaan dalam intesitas yang lebih sering.
Baca: Kepala Balita Tertancap Steker Listrik Akibat Lompat-lompat di Kasur, Akibatnya Bikin Ngeri
Mereka yang memiliki risiko lebih besar, misalnya, para wanita dengan riwayat keluarga penderita kanker payudara.
Kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko wanita terkena kanker payudara.
Namun saat ini, obesitas belum dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam poin yang mendukung penambahan interval pemeriksaan payudara.
Sebuah penelitian di The Karolinksa Institute, Swedia, melibatkan 2.012 wanita yang menderita kanker payudara antara tahun 2001 dan 2008.
Para wanita tersebut telah menjalani program pemeriksaan setiap 18 bulan sampai dua tahun, sebagai standar di Swedia.
Seperti diberitakan BBC, para peneliti tersebut lalu mempelajari seberapa besar tumor yang didiagnosis, dibandingkan dengan indeks massa tubuh (BMI) wanita, yang menjadi ukuran obesitas.
Tim menemukan data, wanita yang kelebihan berat badan cenderung memiliki tumor yang lebih besar saat sudah terdeteksi.
Ini mungkin karena payudara mereka lebih besar, dan akibatnya posisi tumor lebih sulit dirasakan.
