Miris, 50 Orang di Desa Klawi Masih Buta Aksara
Warga masyarakat yang buta aksara ini tersebar di dusun-dusun yang ada di desa Klawi kecamatan Bakauheni.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMSEL - Ditengah semangat pemerintah kabupaten Lampung Selatan yang terus mendorong pendidikan masyarakat. Masih terdapat kondisi miris, dimana ada warga masyarakat yang buta aksara.
“Saat berkeliling dalam kegiatan literasi, kita mendapati informasi dari masyarakat tentang masih ada warga yang buta aksara di desa Klawi. Jumlahnya mencapai lebih dari 50 orang,” kata Ratmiadi dari penggiat literasi perahu pustaka, sabtu (25/11).
Baca: Sering Keluarkan Lendir, Ibu Ini Kaget Temukan Benda Kecil Bersarang di Hidung Balitanya
Menurut dirinya, warga masyarakat yang buta aksara ini tersebar di dusun-dusun yang ada di desa Klawi kecamatan Bakauheni. Dimana rata-rata usia warga yang buta aksara ini kisaran 45 tahun – 56 tahun.
“Sebenarnya masyarakat ini ingin sekali belajar. Tetapi di desa Klawi tidak ada kelompok belajar masyarakat. Masyarakat sudah usul, tetapi belum ada respon dari aparat desa dan kecamatan,” kata Ramiadi.
Baca: Riasan Kahiyang Ayu Tuai Pujian, Begini Tampilan Cantiknya Saat Jadi Pengantin Batak
Kondisi ini tentu cukup miris. Pasalnya wilayah desa Klawi kecamatan Bakauheni cukup dekat dengan pulau Jawa. Seharusnya akses pendidikan bisa lebih baik, sebab informasi akan mudah sampai ke pulau Jawa (DKI Jakarta).
“Ini kita sayangkan. Selama ini belum ada perhatian dari pemerintah daerah untuk membentuk kelompok belajar masyarakat di desa Klawi,’ tandasnya. (dedi/tribunlampung)