Kejam, Pria Ini Tega Memenggal Kepala Istrinya dan Meletakkannya di Kulkas di Hadapan Anak-anaknya
Dilaporkan juga aksi itu dilakukannya di depan anak-anaknya yang melihat dia melakukan pembunuhan yang mengerikan di rumah mereka
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang suami tega memancung kepala istrinya dan menyimpannya di lemari es keluarga.
Dilaporkan juga aksi itu dilakukannya di depan anak-anaknya yang melihat dia melakukan pembunuhan yang mengerikan di rumah mereka di Texas, Amerika Serikat.
Dilansir dari Daily Mirror pada Minggu (17/12/2017) berdasarkan laporan, Waco Tribune-Herald, Davie Dauzat telah mengaku bersalah pada Jumat pagi.
Baca: Tiga Perampok Cilik Ini Gondol Avanza Usai Bunuh 1 Penumpangnya, Kepergok Warga Saat Tabrak Pagar
Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara 52 tahun atas pembunuhan dan memenggal kepala istrinya pada Agustus 2016.
Menurut keterangan surat kabar tersebut, Davie telah membunuh istrinya, Natasha di hadapan anak-anak mereka dan memasukkan kepala ke lemari es.

Jaksa Michael Jarrett mengatakan kepada Hakim Allen, Davie semestinya patut dihukum seumur hidup di penjara.
Akan tetapi sebuah kesepatakan permohonan dicapai untuk kesehatan anak-anak yang menyaksikan kematian ibu mereka dengan cara yang mengerikan.
Penyelidikan polisi Belmead dimulai saat mereka dipangggil ke rumah pasangan di Concord Road untuk pemeriksaan setelah saudara laki-laki Davie menelepon polisi dan mengatakan, dia terus-menerus menerima telepon aneh dari Davie.

Kunjungan pertama, polisi tak menemukan apapun.
Namun, pada pemeriksaan kedua, isterinya sudah meninggal dan Davie mengaku kepada saudaranya apa yang telah dia lakukan saat anak laki-lakinya yang berusia 1 tahun dan anak perempuannya yang berusia tiga tahun di rumah.
Davie juga mengaku pada polisi telah menggunakan obat-obatan sebelum membunuh Natasha Dauzat.
Namun, tak jelas obat apa dan kapan dia meminumnya.
"Tentu ini adalah sebuah tragedi bagi smeua orang yang terlibat dalam situasi ini dan saya pikir ini menyoroti bahaya narkoba di masyarakat," ujar pengacara Davie, Joseph Marcee dari Georgetown saat sidang.
"Saya berpikir ini adalah sebuah tragedi," lanjutnya.
