Putrinya Didiagnosis Kanker Otak Stadium Akhir, Keluarga Buat Keputusan Pilu, Hasilnya Mengejutkan
Keluarga yang berasal dari Essex, Inggris itu hancur saat pertugas mendis mengatakan, tumor yang diderita putrinya telah menyebar.
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dokter memperkirakan hidup Keleigh Lau (7) tidak akan lama lagi.
Dia kemungkinan hanya bertahan 9 bulan sejak didiagnosis April 2016.
Baca: Fakta Tentang Jeremy Teti - Santer Diduga Gay dan Pernah Ditodong Pistol di Timor Leste
Dokter mendiagnosisnya menderita Diffuse Intrinsic Pontine Giloma (DIPG) atau kanker otak stadium akhir.
Kabar tersebut membuat keluarga Keleigh Lau terpukul.
Dilansir dari Daily Mirror pada Selasa (26/12/2017) keluarga yang berasal dari Essex, Inggris itu hancur saat pertugas medis mengatakan, tumor yang diderita putrinya telah menyebar.
Tim dokter pun tak bisa lagi melakukan apa-apa untuk menyelamatkannya.
Dia akhirnya menentang peluang medis setelah keluarganya berani membuat keputusan.
Mereka memutuskan pindah ke Meksiko untuk menjalani perawatan perintis.

Dengan putus asa, orang tuanya, Scott dan Yang menjelajahi internet untuk mendapatkan informasi pengobatan lain.
Dia akhirnya memutuskan mengambil semua risiko di sebuah perawatan di Monterrey Meksiko.

Mereka menghabiskan biaya 350 ribu Pound sterling atau sekitar Rp 6,3 miliar.
Kaleigh menanggapi semua prosedur dengan baik.
Sekarang dia menjadi salah satu penderita kanker otak stadium akhir yang bertahan hidup paling lama di Inggris yang pernah ada sebelumnya.

Baca: Geger! Anak-anak Ini Tertangkap CCTV Mencuri Smartphone di Butik, Begini Aksi Mereka
"Ketika kami pertama kali pergi, saya sangat skeptis. Namun, sebagai ayah saya harus mengambil risiko itu dan menyimpan harapan itu," ujar ayahnya.
"Meski jika itu tipuan, tapi kami harus melakukan sesuatu," imbuhnya.

(Tribunnews/Vika Widiastuti)