Midi dan Dewan Syuro Kecewa Masih Ada Gejolak di Internal PKB
Dewan Syuro dan sejumlah anggota DPRD Fraksi PKB Lampung mengaku belum mengetahui putusan DPP ini.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Beni Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Meski DPP Partai Kebangkitan Bangasa (PKB) sudah secara resmi mengeluarkan rekomendasi berpasangan Arinal Djunaidi – Chusnunia (Nunik) namun, sejumlah kader PKB rupanya ada yang belum menerima putusan ini. Terbukti, Dewan Syuro dan sejumlah anggota DPRD Fraksi PKB Lampung mengaku belum mengetahui putusan DPP ini.
Baca: Mujiatun Sempat Mengira Janin di Dalam Parit Adalah Hati Ayam
“Secara umum masih belum kompak, karena perjallanan awalnya melangkahi, etika organisasi. Seharunya ada musyawarah, ditawarkan dulu, ada orangnya di situ. Walaupun secara organisasi sudah diputuskan, karena yang menentukan DPP. Tetapi etika kan tidak langsung, aspirasi dari bawah. Kita sendiri dewan syuro tidak tahu, belum kenal calonnya,” jelas Ketua Dewan Syuro DPW PKB Lampung KH Hafidtudin Hamid melalui ponsel, Sabtu 30 Desember 2017.
Baca: Pengurus PKB Tolak Putusan DPP, Ini Reaksi Mengejutkan Nunik
Kekecewaan senada juga diungkapkan oleh anggota DPRD Lampung Midi Ismanto. ”Saya kecewa berat atas putusan DPP tentang deklarasi Arinal-Nunik (sapaan Chusnunia Chalim). Alasan pertama, Nunik nggak koordinasi dengan kami di DPW, termasuk Dewan Syuro. Padahal, dia bilang sama saya dalam berbagai kesempatan katanya nggak mau nyalon,” kata Midi.
Midi menjelaskan, Nunik juga tidak mau mendengarkan saran para kyai yang notabene merupakan panutan di PKB. ”Ini kan partai yang dilahirkan oleh pemikiran para kyai dengan satu harapan partai ini bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Bukan kemaslahatan orang per orang. Tapi, kenyataannya sangat jauh berbeda,” tutur Midi lagi.
Alasan lainnya, kata Midi, dampak dari deklarasi Arinal-Nunik dapat merusak marwah partai dan soliditas di internal PKB sendiri. Untuk itu, dia berharap Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar bisa meninjau kembali keputusan itu.
”Karena semata-mata saya hanya ingin PKB Lampung punya marwah, punya nilai keislaman di mata masyarakat. Saya hanya ingin PKB solid, kompak, dan nggak tercerai-berai,” tandasnya.
Midi juga berharap DPP dan Nunik sendiri dapat melihat jauh ke depan atas dampak dari deklarasi ini. Jangan sampai masalah ini turut mempengaruhi kepercayaan publik terhadap PKB pada Pemilu 2019 nanti. (ben)