Polisi Cetak Rekor Lagi, Narkoba Hampir Rp 1 Triliun Gagal Diedarkan

Sebanyak 30 juta pil ekstasi, 502 kilogram heroin, dan 1.750 kilogram sabu.

Editor: nashrullah
Sai Aung Main/AFP
Polisi Myanmar berjaga di dekat tumpukan barang bukti narkoba yang dibakar saat Hari Anti-narkoba Sedunia di Yangon, pada 26 Juni 2017. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, YANGON - Pemerintah Myanmar mencetak rekor penyitaan narkoba terbesar dalam operasi yang dilakukan di kawasan terpencil di utara Myanmar.

Sebanyak 30 juta pil ekstasi, 502 kilogram heroin, dan 1.750 kilogram sabu.

Baca: Empat Bandar Narkoba Divonis Mati, Satu Lagi Dipenjara Seumur Hidup, Rekannya Didenda Rp 1 Miliar

Baca: Salah Satu Bandar Narkoba yang Divonis Mati Ternyata Baru Dapat Modal dari Sang Ibu

Total nilai barang-barang yang disita diperkirakan senilai 54 juta dolar AS atau setara Rp 720 miliar.

Pengungkapan tersebut berdasarkan informasi yang dibocorkan empat orang tersangka yang telah ditahan pada Selasa (16/1/2018).

Keempat tersangka menunjukkan lokasi penyimpanan barang bukti narkoba di sebuah rumah di kota Kutkai, negara bagian Shan.

"Ini menjadi pengungkapan dan penyitaan narkoba dengan jumlah terbesar, baik jumlah maupun nilainya dalam sejarah di Myanmar," kata perwira polisi senior dari satuan anti-narkoba Myanmar kepada AFP, Kamis (18/1/2018).

Ditambahkannya, jumlah pengungkapan tersebut setara dengan seperlima total narkotika yang telah disita Myanmar selama 2017.

Dalam foto yang dirilis Kementerian Dalam Negeri Myanmar menunjukkan tumpukan barang bukti narkotika yang disita.

Myanmar telah lama dikenal sebagai negara produsen opium terbesar kedua di dunia setelah Afghanistan.

Didukung kawasan perbatasan yang tak terjangkau hukum.

Namun jumlah produksi yang menurun sementara permintaannya yang melonjak menyebabkan lonjakan harga hingga sebanyak jutaan dolar.

Perdagangan narkoba meningkat hampir di seluruh penjuru negeri, namun lebih terlihat di bagian utara Shan yang tengah dilanda peperangan.

Banyak kelompok etnis bersenjata menggunakannya untuk membeli persenjataan.

Rute perdagangan juga telah mencapai daerah-daerah konflik di bagian barat, di mana serangan tentara terhadap gerilyawan Rohingya telah menyebabkan lebih dari 655 ribu penduduk minoritas itu melarikan diri ke Bangladesh.

Pada Oktober 2017 lalu, polisi Myanmar telah menyita lebih dari 5 juta dolar AS atau sekitar Rp 66 miliar pil ekstasi di wilayah utara Rakhine.(*)

Sumber: Kompas.com
Tags
rekor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved