Konflik Partai Hanura

OSO Akan Rangkul Kubu Daryatmo, Fokus Lagi Verifikasi Partai

Partai Hanura kubu Oesman Sapta Odang akan merangkul kubu Daryatmo dalam kepengurusan DPP.

Editor: Yoso Muliawan
(KOMPAS.com/Putra Prima Perdana)
Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Partai Hanura kubu Oesman Sapta Odang akan merangkul kubu Daryatmo dalam kepengurusan DPP. OSO memastikan hal ini setelah Ketua Dewan Pembina Wiranto meminta kedua kubu berdamai.

"Yang benar-benar sadar, pasti kami rangkul, bersatu untuk Hanura," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura kubu OSO, Tri Dianto, Rabu (24/1/2018).

"Kalau ada kesepakatan untuk bersatu lagi dengan Ketum Pak OSO, ya itu bagus sekali. Karena, legalitasnya ada di Pak OSO, dan Pak OSO jelas ketum hasil munaslub (musyawarah nasional luar biasa) sekitar setahun lalu," sambungnya.

Tri menjelaskan, semua elemen partai saat ini harus berkonsentrasi menghadapi verifikasi faktual calon peserta Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum. Termasuk, konsolidasi menuju pemenangan pemilu.

Wiranto telah mendamaikan kubu OSO dan Daryatmo dalam pertemuan terbatas di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Usai pertemuan, saat awak media menanyakan siapa ketua umum yang sah setelah kesepakatan damai, Wiranto menyebut satu nama. "Pak Oesman Sapta," ujarnya.

OSO adalah ketua umum yang terpilih dalam Munaslub pada akhir Desember 2016. Kepengurusannya sudah mendapat pengakuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

OSO sendiri menyatakan, keputusan damai kedua kubu membuktikan kebenaran yang selama ini ia sampaikan. Itu terkait adanya segelintir kader yang ingin menghancurkan Hanura dengan membuat konflik di internal partai.

Sementara Ketua Umum versi Munaslub Januari 2018 Daryatmo belum bicara panjang soal kepemimpinan di Hanura ke depan. Ia menyebut ada tim khusus yang akan membahasnya.

Imbau Kader di Daerah Tahan Diri

Di Lampung, Sekretaris DPD Partai Hanura Lampung kubu Daryatmo, Yozi Rizal, meminta semua pihak di internal Hanura Lampung menahan diri.

Dengan adanya upaya rekonsiliasi di DPP, ia berharap kader-kader di Lampung juga bertemu membahas islah tersebut.

"Upaya rekonsiliasi, yang salah satu poinnya mengakui OSO sebagai ketum, adalah pendapat ketua Dewan Pembina dengan semangat agar Hanura bisa mulus lolos berkontestasi dalam Pemilu 2019," ujar Yozi, Rabu (24/1/2018).

"Jangan salah artikan itu sebagai klimaks dan pihak Ambhara (kubu Daryatmo) sebagai pihak yang kalah," imbuhnya.

Ia menjelaskan, tim khusus dari kedua belah pihak akan merumuskan detail rekonsiliasi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved