Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Kebijakan Impor Beras, Simak Alasannya

Pengusaha penggilingan padi di Lampung Selatan berharap pemerintah bisa meninjau ulang rencana impor beras.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: soni
Ilustrasi 

laporan wartawan tribunlampung dedi sutomo

 
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Pengusaha penggilingan padi di Lampung Selatan berharap pemerintah bisa meninjau ulang rencana impor beras. Karena menurut mereka, saat ini di beberapa daerah di Indonesia sudah ada yang panen. Dan harga gabah pun kini mulai stabil.

Pelaku usaha penggilingan padi di Lampung Selatan pun kini mulai mendapatkan pasokan gabah dari wilayah Belitang, Sumatera Selatan yang sudah mulai masuk panen. Dan ini membuat harga gabah pun turun.

Baca: Orang Tua Tega Siksa Anaknya yang Masih Berumur 4 Tahun Hingga Tewas, Alasannya Sungguh Sepele . . .

Pada pekan ini, mereka mendapatkan pasokan gabah kering panen (GKP) Rp. 500 ribu per kwintal. Sedangkan untuk Gabah Kering Giling (GKG) sekitar Rp. 550 ribu per kwintal. Ini jauh turun dari harga GKG minggu lalu yang masih bertengger diharga Rp. 650 ribu perkwintal.

“Sekarang gabah dari luar Lampung sudah masuk. Terutama dari Belitang. Harga gabah pun mulai turun,” kata Misnan, salah seorang pengusaha penggilingan padi di Ketapang, Rabu (24/1).

Baca: Hilangkan Stres, Member Corolla Twincam Owners Club Ikut Kopdar Rutin

Menurut dirinya, jika pemerintah tetap memutuskan melakukan impor beras, dikhawatirkan akan menghancurkan harga beras lokal. Dan ini tentu akan merugikan petani yang saat ini sudah panen.

Misnan mengatakan, sudah menjadi hal umum ada gabah dari luar daerah masuk ke Lampung Selatan di saat petani dikabupaten tersebut masih dalam masa tanam. Sebaliknya, kata dia, disaat petani Lampung Selatan panen, sebagian gabah hasil panen petani juga dibawa ke luar daerah.

 “Ini kan menunjukan beras lokal masih mencukupi. Tidak perlu import beras. Sebab di daerah lain sudah panen, seperti di Belitang. Bahkan kalau penggilingan padi di Lampung Selatan buruh 10 fuso pun ada sertiap pekan,” ujarnya.(dedi/tribunlampung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved