Atalarik Persilakan Tsania Marwa Temui Anak, Sudah Temui Bareskrim
Atalarik mempersilahkan Tsania Marwah untuk menemui anak anaknya, tidak ada larangan.Sudah menjalani pemeriksaan di Bareskrim.
lihat foto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bintang sinetron Tsania Marwa (26) begitu jengkel, kesal, dan marah ketika merasa akses pertemuan bersama kedua buah hatinya ditutupi Atalarik Syach (44).
Mantan suaminya itu menurut Tsania Marwa hanya memberinya kesempatan bertemu dengan buah hatinya medio Agustus 2017.
Sejak saat itu Marwa mengaku tidak pernah lagi berjumpa anak-anaknya, sampai saat ini.
Emosinya memuncak kala Marwa mengadukan Arik --sapaan Atalarik Syah-- ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, 9 Januari 2018.
Baca: Beredar Foto Jennifer Dunn Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Perutnya Jadi Sorotan
Dalam laporan polisi bernomor TBL/20/I/2018 itu, Marwa menduga Arik telah melakukan tindak pidana diskriminasi terhadap anak.
Arik dituding sengaja menghalangi pertemuan Marwa bersama darah dagingnya sendiri.
Arik, seperti yang tertulis di laporan tersebut, dinilai melanggar Pasal 76 A dan Pasal 76 B Undang-undang Perlindungan Anak.
Sebelum ke Bareskrim Polri, Marwa mengadukan Arik ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak karena persoalan serupa.
Menindaklanjuti pengaduan bintang film kelahiran Jakarta, 5 April 1991, yang pernah berakting film Lawang Sewu (2007) dan Dalam Mihrab Cinta (2010) itu, penyidik meminta keterangan Arik, Rabu (14/3/2018).
Arik memenuhi panggilan tersebut. Menurut Arik, pengaduan Marwa itu tidak benar.
"Saya tidak pernah melarang Marwa menemui anak-anak. Kalau dia mau main dan bertemu anak-anak, di rumah, datang saja," kata Arik disela memberi keterangannya ke penyidik.
Tidak hanya ke penyidik, didepan komisioner KPAI dan Komnas PA pun, Arik menyampaikan hal yang sama; tidak melarang Marwa menemui anak-anak.
Meski KPAI dan Komnas PA juga menyarankan hal serupa, kata Arik, Marwa tidak pernah memanfaatkan waktu mendatangi rumahnya di kawasan Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
"Dia (Marwa) tidak mempunyai itikad baik (menemui anak-anak di rumah)," kata Arik.
