Awalnya Seperti Mustahil dan Banyak yang Sangsi, Bantuan Beras Tiba Juga di Jalur Gaza

Bantuan beras dari Indonesia, termasuk Lampung, tiba di jalur Gaza, Palestina, secara bertahap mulai 26 Maret 2018.

Penulis: Beni Yulianto | Editor: Yoso Muliawan
Istimewa
Iring-iringan truk pengangkut bantuan beras dari Indonesia, termasuk Lampung, tiba di jalur Gaza, Palestina. 

LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG BENI YULIANTO

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Bantuan beras dari Indonesia, termasuk Lampung, tiba di jalur Gaza, Palestina, secara bertahap mulai 26 Maret 2018.

Pada awalnya, pengiriman bantuan beras dari Indonesia ke jalur Gaza tampak mustahil.

Namun, merujuk pesan berupa foto dan video dari mitra lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) serta tim ACTNews di jalur Gaza, bantuan bertajuk "Perjalanan Kapal Kemanusiaan Palestina" tiba juga di jalur Gaza.

Bambang Triyono, direktur Global Humanity Response (GHR) ACT, pun secara ekspresif memberi kabar.

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar! Sujud syukur, alhamdulillahirabbil'alamiin. Allah Maha Besar, Allahu Maha Pengatur Siasat, Wa Allahu Al Musta'an..." demikian kabar dari Bambang, merujuk rilis kepada Tribunlampung.co.id.

"Banyak orang meragukan ACT bisa mengirim beras untuk saudara-saudara di Gaza. Banyak yang sangsi muslimin Indonesia bisa menyampaikan beras untuk rakyat Palestina di Gaza," tutur Bambang.

"Tapi kini, alhamdulillah bantuan beras sudah tiba. Beras kita, beras dari Indonesia, ada di genggaman saudara-saudara kita di Gaza. Tidak henti-henti kami, tim GHR, bersyukur," imbuhnya.

Kapal Kemanusiaan Palestina berangkat dari Terminal Petikemas, Surabaya, Jawa Timur, 21 Februari 2018.

Setelah perjalanan kurang lebih sebulan, Kapal Kemanusiaan Palestina melepas sauh terakhirnya di Pelabuhan Ashdod, Israel.

Bambang menjelaskan, kapal "terpaksa" berlabuh di Pelabuhan Ashdod.

"Sebab, hanya Ashdod satu-satunya pelabuhan penghubung sebelum beras dari Indonesia masuk jalur ke Gaza," katanya.

Setelah turun dari kapal, iring-iringan truk membawa beras menuju pintu gerbang Karm Abu Salem.

Bendera Indonesia dan bendera Palestina menjadi simbol yang terpajang di bagian depan dan belakang tiap-tiap truk.

Sebuah tulisan besar menutupi muatan truk-truk: Kapal Kemanusiaan untuk Palestina.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved