Robusta asal Gunung Rajabasa, Selesai Digiling Bisa Langsung Diolah Jadi Bubuk Kopi
Kawasan daerah kaki gunung Rajabasa di Lampung Selatan menjadi salah satu tempat daerah penghasil kopi di Lampung.

Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bagi para pencinta kopi, menikmati berbagai jenis kopi akan menjadi satu kepuasan tersendiri. Setiap jenis kopi memiliki cita rasa khas tersendiri. Dan tentunya Krakatoa Coffee milik Tri Budiyanto, asal Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan patut masuk dalam daftar jenis kopi yang perlu dirasakan dan dinikmati cita rasanya.
Kawasan daerah kaki gunung Rajabasa di Lampung Selatan menjadi salah satu tempat daerah penghasil kopi di Lampung. Tidaklah berlebihan bila beberapa daerah di kaki gunung tersebut memiliki pengrajin bubuk kopi yang cukup dikenal luas.
Salah satunya yang cukup banyak dikenal oleh masyarakat adalah bubuk kopi “Krakatoa Coffee.” Kopi ini hasil kreasi tangan dingin Tri Budianto, seorang guru SMP yang tinggal di Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan.
Baca: Balasan Menohok Chicco Jerikho Saat Dituding Mengumbar Aurat Sang Istri
Kopi bubuk milik Tri Budianto telah merambah banyak daerah di pulau Jawa. Seperti di Surabaya dan Malang di Jawa Timur. Lalu Yogyakarta, Semarang di Jawa Tengah dan juga di DKI Jakarta.
Tribun pun berkesempatan menyambangi kediaman Tri Budianto di Desa Pasuruan pada Jumat (13/4). Melihat proses produksi dari bubuk kopi miliknya yang mengusung brand merk “Krakatoa Coffee”.
Baca: Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Asyik Bulan Madu, Malah Datang Kabar Buruk dari Anaknya
Dirinya mengatakan baru sekitar 2 tahun terakhir memulai usaha pembuatan bubuk kopi sebagai usaha sampingan untuk mengisi waktu setelah menunaikan tugasnya sebagai tenaga pengajar di sebuah SMP di Penengahan.
Pada awalnya ia melihat, meski memiliki daerah penghasil kopi, belum ada brand kuat untuk bubuk kopi di Lampung Selatan yang menonjolkan kekhas-an kopi dari kaki gunung Rajabasa.
Justru selama ini ia melihat kopi asal gunung Rajabasa yang berjenis robusta hanya dijual petani kepada pengepul untuk kemudian disetorkan ke gudang kopi yang ada di Telukbetung, Bandar Lampung.
Padahal, menurut Tri, kopi rabusta asal kaki gunung Rajabasa memiliki kekhasan tersendiri dari kopi robusta dari daerah lainnya di Lampung. Seperti dari Tanggamus dan Lampung Barat.
“Kopi robusta asal gunung Rajabasa rasanya berbeda. Jika kopi dari Lampung Barat kafeinnya lebih tinggi dan beraroma lounge. Perlu disimpan. Sedangkan robusta asal gunung Rajabasa, selesai digiling bahkan bisa langsung diolah menjadi bubuk kopi,” kata dia kepada tribun saat berbincang ringan diberanda rumahnya.(dedi/tribunlampung)
-
Sekali Antar Kuris Sabu Ini Dapat Upah Rp 60 Juta
-
Markonah Nenek Sebatang Kara akan Diusulkan Program Bedah Rumah
-
Pemkab Minta Seluruh Pejabat Lamsel Isi LHKPN.
-
Rumah Tua Nenek Markonah Mulai Rapuh dan Bocor, Butuh Uluran Tangan Pemerintah
-
Camat Penengahan Janji Cek Juminah yang Kondisinya Memprihatinkan