Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto: Menyakiti Orang Lain, Terorisme Perjuangan yang Salah
Terorisme dimaknai sebagai jalan perjuangan, namun merupakan perjuangan yang salah.
Penulis: hanif mustafa | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Terorisme dimaknai sebagai jalan perjuangan, namun merupakan perjuangan yang salah.
Hal ini diungkapkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada sambutannya dalam Safari Ramadhan di Makorem 043/Garuda Hitam, Senin 4 Juni 2018.
Baca: Disebut Diduga Terima Aliran Dana SMI, Gunadi Siap Beber di Persidangan
Baca: Ashanty Curhat Rasanya Jadi Pendamping Hidup Anang Hermansyah: Banyak Banget yang Bikin Sakit Hati
"Terorisme itu adalah jalan perjuangan yang salah, karena itu menyakiti orang lain, kita tidak boleh takut dan lemah, karena radikalisme tumbuh di sekitar kita. Masyarakat harus bahu membahu memberantas radikalisme," ungkapnya di atas podium.
Radikalisme, menurutnya, bahkan sudah mulai masuk ke perguruan tinggi. Sehingganya pergerakan terorisme serta paham radikalisme kini berubah dan kini kelompok tersebut 'menyerang' dari sektor lain.
"Maka mari awasi putra-putrinya dari radikalisme melalui media sosial dan pertemuan tertutup, beberapa minggu lalu seperti yang dikabarkan telah ditangkap di sebuah universitas atas pengaruh radikalism. Ini menandakan radikalisme sudah masuk ke lingkungan pemuda-pemudi yang sedang belajar," sebutnya.
Untuk itu, Hadi memerintahkan Babinsa dan babinkamtibnas bisa dan terus mengawasi dan bekerja sama melawan radikalisme. Selain itu masyarakat juga bisa ikut serta aktif membantu aparat memberantas radikalisme.
"Saya mengajak keluarga besar TNI-Polri, alim ulama, tokoh masyarakat bersatu, saya tidak ingin kita pecah karena konflik seperti negara lain, radikalisme bisa dicegah dengan cara peduli dengan lingkungan, maka kita tidak boleh terjebak oleh pemahaman," tutupnya.