Kroasia Vs Perancis Final Piala Dunia 2018 - Pemain Lokal Vs Diaspora, Siapa Jawaranya?

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Piala Dunia 2018 kembali menghadirkan laga mengejutkan. Kroasia secara mengejutkan mampu menekuk Inggris dan melaju ke Final Piala Dunia 2018. Laga seru di Final Piala Dunia 2018 bakal tersaji antara Kroasia Vs Perancis.

Siapakah bakal menjadi juara sejati di Final Piala Dunia 2018 Perancis Vs Kroasia?

Kroasia sukses menjejakkan kaki di partai puncak Piala Dunia 2018 setelah memulangkan Inggris.

Baca: Perancis Vs Kroasia Final Piala Dunia 2018 - Tonton Live Streaming Lewat Cara GRATIS Ini

Tim berjulukan Vatreni itu mengalahkan Inggris dengan skor 2-1 di babak semifinal.

Setelah tertinggal di menit-menit awal melalui gol tendangan bebas Kieran Trippier, Kroasia membalas lewat comeback fantastis dengan gol Ivan Perisic dan Mario Mandzukic.

Di final, Kroasia akan bersua dengan Prancis yang satu hari sebelumnya mengalahkan Belgia 2-1.

Yang menarik, Kroasia Vs Perancis adalah dua tim yang sangat berbeda jika menilik komposisi tim.

Kroasia mengandalkan 100 persen pemain lokal di Piala Dunia 2018.

Baca: Jadwal Final Piala Dunia 2018 Perancis Vs Kroasia dan Perebutan Juara Tiga Inggris Vs Belgia

Meski begitu, 15,4 persen pemain Kroasia saat ini lahir di negara lain.

Tidak percaya? Coba tengok Ivan Rakitic yang lahir di Swiss dan Dejan Lovren yang lahir di Bosnia. 

Hal itu dikarenakan Kroasia baru terbentuk pada 1991 setelah merdeka dari pemerintahan Yugoslavia.

Sebaliknya, Prancis adalah tim yang menggunakan pemain-pemain impor paling banyak di gelaran kali ini.

Berdasarkan data OECD yang dilansir BolaSport.com, Prancis memiliki 78,3 persen pemain yang berasal dari luar negeri.

Baca: Final Piala Dunia 2018 Perancis Vs Kroasia - Negara Kecil dengan Peringkat FIFA Terendah

Ada Paul Pogba yang memiliki darah Guinea, Samuel Umtiti dari Kamerun, Blaise Matuidi keturunan Angola, dan Corentin Tolisso yang memiliki kewarganegaraan Togo.

Di lain sisi, jika Kroasia mampu meraih gelar Piala Dunia 2018, maka tradisi 20 tahunan di turnamen tersebut akan terjaga.