Pulang Ibadah dari Masjid Nabawi, 328 Jemaah Haji Asal Indonesia Tersesat
Pada pelaksanaan ibadah haji 2018, ada total 221 ribu jemaah haji dari Indonesia yang akan melaksanakan rukun Islam yang ke-5.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAKKAH - Pada pelaksanaan ibadah haji 2018, ada total 221 ribu jemaah haji dari Indonesia yang akan melaksanakan rukun Islam yang ke-5.
Dan saat ini, lebih dari 26 ribu jemaah haji Indonesia telah tiba di Madinah, sejak kedatangan Kloter Pertama, Selasa 17 Juli 2018 lalu.
Baca: Jadi Juri di Ajang Lomba Kecantikan yang Disiarkan Live, Wulan Guritno Malah Kehilangan Handphone!
Ada informasi sebanyak 328 jemaah haji asal Indonesia di Madinah, Arab Saudi, tersesat.
Informasi ini diketahui berdasarkan data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Gejala tersesat jemaah haji itu dapat diamati dari mereka yang tidak tahu jalan kembali ke pemondokan, setelah beribadah di Masjid Nabawi sejak tanggal 16 Juli 2018 hingga Minggu waktu setempat.
Baca: Setelah Heboh Sebut Ciri Wanita Sholehah, Kini Ustaz Hanan Attaki Dipersoalkan Tentang Nabi Musa
Jemaah haji yang tidak tercatat, ujar dia, termasuk yang ditemukan petugas tapi tidak dilaporkan dan langsung diantar ke pemondokan.
Umumnya jemaah yang tersesat merupakan yang berusia lanjut.
Menurut Maskat, mereka bingung dengan banyaknya pintu keluar Masjid Nabawi yang memiliki 42 gerbang.
Setiap gerbang memiliki nomor dengan aksara berukuran besar.
Seharusnya setiap jemaah mengingat dari gerbang mana masuk dan selanjutnya keluar dari nomor gerbang yang sama.
Maskat mengatakan, jemaah haji yang tersesat banyak yang tidak memperhatikan nomor gerbang itu.
Baca: Tahu Nggak, Kalau Sebentar Lagi Facebook dan Instagram Akan Membatasi Usia Penggunanya Lho!
Rentan penipuan
Maskat mengatakan, banyaknya jemaah haji yang tersesat di Masjid Nabawi kerap dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan penipuan.
Biasanya, menurut dia, jemaah haji asal Indonesia ditipu dengan berpura-pura membantu mereka yang tersesat.
"Pura-pura bantu yang kesasar, diantar menggunakan mobil. Pandai sekali menggunakan bahasa yang sama sehingga jemaah percaya tapi ujung-ujungnya ambil uang jemaah," kata Maskat.
Untuk itu, dia mengimbau jemaah tidak mudah menerima bantuan tanpa ada kejelasan identitas pihak penolong.
Baca: Ternyata Ada yang Menyediakan Live Streaming Melihat Blood Moon 27 Juli 2018, Ini Linknya!