Percakapan Jokowi dan Joni soal Panjat Tiang Bendera

Joni menjawab, "Jadi pertama, aku sakit perut, terus dipanggil ibu guru disuruh dirawat di UKS".

Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado
Presiden Joko Widodo saat bertemu Yohanis Ande Kala Marcal Lau alias Joni (13), bocah asal Atambua, NTT, di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/8/2018). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Kisah Yohanes Ande Kala Marcal Lau alias Joni (13) memanjat tiang bendera rupanya membuat Presiden Joko Widodo penasaran.

Presiden pun mengundang Joni untuk menceritakan pengalamannya memperbaiki tali pengait saat upacara peringatan HUT Ke-73 Kemerdekaan RI di Belu, Atambua, NTT pada 17 Agustus 2018 lalu.

"Kok kamu enggak takut menaiki tiang yang kecil? Dan katanya kamu lagi sakit perut ya?" tanya Jokowi ketika bertemu Joni di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/8/2018) siang.

Joni menjawab, "Jadi pertama, aku sakit perut, terus dipanggil ibu guru disuruh dirawat di UKS".

"Di UKS, duduk atau tiduran?" tanya Jokowi.

"Tiduran," jawab Joni.

Baca: Beda Nasib dengan Joni, Reza Mangar Juga Panjat Tiang Bendera tapi Cuma Dapat Salaman

"Oh, berarti sakit benar-benar. Terus setelah itu gimana?" tanya Jokowi lagi.

"Terus dengar Bapak Wakil Bupati bilang, siapa yang bisa panjat tiang bendera. Ya saya langsung bangun, lari, buka sepatu, langsung naik," kata Joni.

Sontak, tepuk tangan dari seluruh tamu serta undangan mengemuka di ruangan Istana Negara.

Jokowi kemudian bertanya kembali tentang keyakinan Joni memanjat sampai ke ujung tiang tertinggi. Joni menjawab dengan tegas, "yakin."

"Kenapa kamu yakin? Karena saya lihat kamu baru setengah (jalan), sudah ngos-ngosan, gitu? Iya kamu setengah berhenti kan?" lanjut Jokowi.

"Iya," jawab Joni yang mengaku bercita-cita jadi tentara tersebut.

"Kenapa berhenti?" tanya Jokowi lagi.

Baca: Jokowi ke Joni Pemanjat Tiang Bendera: Kamu Jauh-jauh ke Jakarta Hanya minta Sepeda?

Joni hanya menjawab singkat, "capek," sambil tersenyum.

Joni juga mengatakan bahwa keyakinan dirinya bisa memanjat tiang bendera sampai ke ujung lantaran ia sering memanjat pohon pinang di kampung halamannya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved