Alasan Sandiaga Uno Enggan Ekspose Relawan Jokowi Pindah Haluan
Relawan Jokowi pada Pilpres 2014 ada yang pilih gabung kubu oposisi. Sandiaga Uno enggan ungkap alasanya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kelompok relawan yang menamakan diri Indonesia Muda mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo-Sandiaga.
Kelompok relawan tersebut berisi mantan relawan pendukung Jokowi pada 2014 lalu.
Para pendiri dan pengurusnya berasal dari aktifis Pro Demokrasi lintas generasi, mantan relawan, dan anggota rumah transisi Jokowi-JK 2014
Mereka diantaranya Sekjen Projo Guntur Siregar, Pendiri Bara JP Ucok Syafti Hidayat, dan Deklarator Jokower, Dadan Hamdani.
Bakal Cawapres Sandiaga Uno turut hadir dalam deklarasi relawan pendukungnya di Posko M16 atau Posko Relawan pemenangan koalisi pendungkun Prabowo-Sandiaga, di Jalan Melawai, Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2018) malam.
Selain itu, didalamnya ada juga perwakilan dari berbagai elemen pemuda dan mahasiswa, para aktifis lingkungan hidup, dan sejumlah guru.
Menanggapi kepindahan sejumlah relawan yang sebelumnya mendukung Jokowi merapat ke pihaknya, Sandiaga mengatakan tidak perlu mengekspos berlebihan.
Dia khawatir hal tersebut bisa memicu perpecahan di kalangan akar rumput.
Sandiaga menginginkan politik sejuk dan damai terjadi di Pilpres 2019 ini, dibanding tuduhan saling todong dan saling klaim.
"Ada lebih dari 15 relawan tapi menurut saya tidak perlu terlalu ekspos itu. Mereka menyatakan bergabung ya alhamdulillah. Menurut saya itu (ekspos) nanti berpotensi memecah belah bagi kita," ungkap Sandiaga, Jumat (14/9/2018) malam.
Mantan Wakil Gubernur DKI itu juga mengatakan ada relawan dari beberapa partai koalisi kubu seberang yang merapat.
Namun, dia enggan merilis dan mengumumkannya kepada publik.
Ia menyerahkan penilaian kepindahan relawan-relawan tersebut kepada masyarakat.
"Ada juga partai-partai dari Jokowi-Kyiai Ma'ruf, tapi saya nggak mau rilis, buat apa. Mereka sudah menyatakan akan mendukung, ya sudah. Saya bilang kita cooling down, buat kampanye ini sejuk jangan saling colong, ini orang kita colong nggak usah begitu. Biar masyarakat menilai," katanya.