Kisah Duka Atlet Paralayang Singapura: Lolos Saat Gempa Sulteng, Malah Tewas di India
Kembali ke hotel untuk mencari perlindungan, mereka malah mendapati seorang gadis kecil dan ibunya terjebak di bawah reruntuhan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NEW DELHI - Kisah duka datang dari negara tetangga Singapura.
Ng Kok Choong, atlet paralayang asal Singapura, tewas saat beraksi di India.
Jasad Choong ditemukan pada Selasa (23/10/2018), sehari setelah dia dinyatakan hilang.
Diwartakan Straits Times, pria berusia 53 tahun itu sebelumnya selamat dari gempa berkekuatan 7,4 magnitudo di Palu, Sulawesi Tengah.
Menurut situs resmi Federasi Olahraga Udara Singapura, Choong beraksi sekitar pukul 11.00 pada Senin (22/10/2018) di Bir-Billing, Himachal Pradesh.
Ternyata, cuaca saat itu berubah menjadi buruk dan dia tidak kembali ke hotelnya usai beraksi.
Kemudian, pihak berwenang di India menemukan jenazah Choong, yang diambil dengan bantuan helikopter.
Baca: Dimuntahkan Bumi, Inilah Perjuangan Ramna yang Lolos dari Bencana Likuefaksi Akibat Gempa Palu
"Warga Singapura itu terdaftar sebagai atlet paralayang dan hilang usai lepas landas dari Bir-Billing pada Senin lalu," ujar pejabat pemerintah setempat, Baijnath Vikas Shukla, seperti dikutip dari Hindustan Times.
Dia menambahkan, Choong kemungkinan tewas karena kehilangan kendali akibat angin kencang dan mengalami kecelakaan di sisi lain pegunungan.
"Kami berdoa untuk jiwamu, sahabat kami. Kami akan merindukanmu. Beristirahatlah dengan tenang," demikian ucapan duka dari Federasi Olahraga Udara Singapura.
Menurut laporan media lokal, Tribune, Choong berada di Bir-Billing untuk mengikuti kompetisi Paragliding World Cup, yang dimulai pada Sabtu mendatang.
Choong merupakan pensiunan agen real estate.
Baca: ”Diselamatkan” Air Wudu, Warga Lampung Kisahkan Detik-detik Gempa dan Tsunami Terjang Palu
Dia berada di Palu karena berpartisipasi dalam kompetisi paralayang bulan lalu.
Namun, gempa mengguncang daerah tersebut.
Dia dan rekannya dari Belgia, Francois de Neuville, meninggalkan hotel untuk mengunjungi festival di pantai terdekat saat gempa melanda Palu.