Sempat Nyasar Hingga Kena Badai Saat Daki Gunung Kerinci
Untuk kalau pengalaman yang berkesan yakni saat mendaki ke Gunung Kerinci. Dirinya sempat tersesat setelah dua hari perjalanan.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Keramahan alam membuat siapapun akan tenang jika berada disekitarnya, termasuk bagi yang sering melakukan pendakian.
Salah satunya, Mahasisiwi Universitas Bandar Lampung (UBL) Nur Rantiya Karim Efdendi.
"Alam mengajarkan kita untuk jujur untuk walaupun capek tapi saya seneng saja sama heningnya. Alam itu tidak ada kemunafikan, dan istilahnya kalau sudah digunung semakin seru semakin diatas (puncak)" katanya kepada Tribun, Jumat lalu.
Dirinya menjelaskan bahwa sering berjalan ke alam seperti air terjun, bukit tahura hingga gunung.
Untuk kalau pengalaman yang berkesan yakni saat mendaki ke Gunung Kerinci. Dirinya sempat tersesat setelah dua hari perjalanan.
"Sempat menginep di rest shelter satu selama sehari, trus besoknya kita rencana mau sampai puncak tapi ternyata terkena badai"
Maka dari itu untuk membagi waktu kuliah dengan hobi mendaki gunung, dirinya selalu melakukan kegiatan setiap hari libur Sabtu atau Minggu.
Kemudian meski sekarang semester tujuh sudah dan senggang mata kuliahnya juga sedikit jadi leluasa mah berpergian.
Selain naik gunung dirinya juga menguasainya panjat tebing, navigasi darat bahkan materi yang berhubungan dengan alam.(byu)