Tribun Tanggamus
Diduga dari Zaman Megalitikum, Situs Batu Lumpang di Tanggamus Masih Misteri
Dari bentuknya, lubang itu seperti buatan manusia. Kuat dugaan, situs ini seperti sebuah peninggalan zaman Megalitikum.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Batu Lumpang (lesung) jadi temuan situs baru di daerah Lempaung, Pekon Way Ilahan, Kecamatan Pulau Panggung.
Seperti halnya lumpang (dalam bahasa Jawa), bentuk Batu Lumpang pun berlubang.
Kegunaannya untuk menumbuk padi atau palawija.
Namun, fungsi Batu Lumpang tersebut sampai saat ini masih misteri.
Ahmad Kalimi, pemilik lahan penemuan situs Batu Lumpang, mengaku tidak mengetahui apakah benda itu difungsikan untuk menumbuk padi.
"Saya beli tanah di sini sejak 1994, batu itu sudah ada. Saya tanya ke pemilik sebelumnya tidak tahu. Saya tanya lagi ke warga yang lebih tua, mereka juga juga tidak tahu," ujar Ahmad, Kamis, 15 November 2018.
Baca: Situs Batu Bedil, Tempat Wisata Prasejarah di Tanggamus
Di tempat itu ada sekitar enam batu berlubang dengan jarak berdekatan.
Ada satu batu yang hanya memiliki satu lubang.
Ada juga batu dengan tiga lubang.
Jumlah total ada 12 lubang secara terpisah.
Dari bentuknya, lubang itu seperti buatan manusia.
Kuat dugaan, situs ini seperti sebuah peninggalan zaman Megalitikum.
Kedalaman lubang antara 30 cm sampai 1 meter.
Setiap lubang terisi air hujan.