Jenderal Telepon, Saya Tidak Takut: Wawancara Eksklusif dengan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti
Jenderal Telepon, Saya Tidak Takut: Wawancara Eksklusif dengan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti
Jenderal Telepon, Saya Tidak Takut: Wawancara Eksklusif dengan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti genap berusia 54 tahun pada 15 Januari silam. Selama empat tahun menjadi menteri, ia terkenal oleh kebijakannya membasmi nelayan ilegal.
Sejauh ini, ada 488 kapal yang sudah ditenggelamkan, kebanyakan milik asing.
Namun rupanya, ia sempat mendapat perlawanan gencar, termasuk campur tangan pejabat dalam negeri, termasuk perwira tinggi, jenderal.
Berikut wawancara wartawan Tribun Network.
• Viral Debat Panas Jerinx SID Vs Menteri Susi Pudjiastuti: Bagaimana Endingnya?
• Delapan Kombes Jadi Jenderal, Kapolri Pimpin Kenaikan Pangkat Perwira Tinggi Polisi
Tribun: Tahun 2019 ini, bagi banyak orang, dianggap sebagai masa-masa sulit. Karena bertepatan dengan dengan pelasasanaan Pemilahan Umum Legislatif serentak dengan Pilpres. Bagaimana menurut anda?
Susi Pudjiastuti: Saat ini tahun paling sulit. Karena tahun politik, sulit untuk keamanan dan sulit juga untuk ekonomi. Economy very slowly.
Walau demikian, saya berharap sektor perikanan tidak ada masalah karena sudah lama kami persiapkan.
Tribun: Persiapan lama seperti apa maksud anda?
Susi Pudjiastuti: Kebijakan selama 4 tahun ini (memerangi penangkapan ikan secara ilegal dengan penenggalaman kapal, Red), berbuah positif.
Indonesia sekarang pemain seafood. Kita pemain dunia. Apa yang dikirim dari Indonesia semakin dicari dunia. Kita perbanyak ekspor.
Tribun: Bagaimana kemampuan kita menghadapi asing?
Susi Pudjiastuti: Semua orang bicara, ke depan bukan lagi perang fisik militer. Ke depan bukan lagi pertempuran idoelogi, bukan perang bidang militer, melainkan di bidang food.
Dan perikanan kita luar biasa, itulah alasannya kapal asing pun masuk untuk merampok kekayaan alam kita.
Tribun: Selama menangkapi kapal dan menenggelamkan, apakah ada pihak-pihak yang coba ikut campur, misalnya pejabat?
• Menteri Susi Pudjiastuti Tampil Lagi di Jakarta Fashion Week 2019, Honornya Buat Beli Kapal Nelayan
• Terpilih Jadi Wakil Gubernur Lampung, Nunik Akan Menikah pada 2 Februari 2019, Berikut Profilnya
• Video Vanessa Angel Pakai Tanktop Putih Ditonton Nyaris 4 Juta Kali, Padahal Tak Ada Suara
Susi Pudjiastuti: Karena menangkapi kapal itu, saya diserang kiri-kanan, tapi saya tidak gentar. Selama bertahun-tahun 100 ribu kapal bebas beoperasi.
Tetapi belakangan banyak saya tertibkan. Larang cantrang dan illegal fishing lainnya.
Akibatnya saya sering ditelepon termasuk jenderal, tokoh parpol dan semuanya berkuasa. Tapi saya melapor presiden, kita harus ada operator yang kuat. Jadi saya tidak takut.
Dulu banyak yang telepon ke staf agar dibebaskan (kapal-kapal yang ditangkap), tapi saya bilang beri nomor telepon saya. Tetapi kenapa tidak ada yang telepon, saya pun tidak tahu.
Tribun: Ada seseorang mengkritik anda. Termasuk menyebut ada LSM asal Amerika dan bahkan menyebut nama seseorang mantan petinggi KPK di sekitar Menteri Kelautan dan Perikanan mendapat dana asing. Bagaimana pendapat anda?
Susi Pudjiastuti: Memang ada seseorang yangs sering menyerang saya. Tapi dia itu pemain yang kita larang, kena regulasi. Lagipula, siapa yang percaya, ada orang yang biasa atur Susi.
Jumlah kapal ilegal yang ditangkap dan ditenggelamkan, hingga Agustus 2018 sebanyak 488 kapal.
Kapal yang kedapatan menangkap ikan secara ilegal di Indonesia didominasi kapal nelayan berbendera Vietnam 276 kapal, Filipina 90 kapal.
• Sebut Kuis Ikan Jokowi Pembodohan, Menteri Susi Pudjiastuti Beri Komentar Pedas ke Rocky Gerung
• Ditinggal Orangtua Fotokopi, Bocah Terkunci di Dalam Mobil Fortuner dengan Mesin Menyala
• Empat Orang Satu Keluarga Tewas Saling Berpelukan di Kasur, Tertimpa Longsor di Buleleng Bali
Aksi Menteri Susi di Atas Catwalk

Aksi Menteri Susi Pudjiastuti yang dianggap berani dan nyentrik ternyata tak hanya sebatas tugas dan pekerjaannya sebagai pejabat negara.
Menteri Susi ternyata juga beberapa kali tampil di atas catwalk.
Bak peragawati, Susi Pudjiastuti, tampil di gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2019.
Ia tampil mengenakan busana karya Anne Avantie pada acara yang berlangsung Selasa (23/10/2018) pukul 20.30 WIB di Senayan City, Jakarta.
Pada momen yang diikuti oleh tak kurang dari 200 desainer lokal dan internasional itu, Anne Avantie akan menampilkan karya-karyanya di bawah tema "Badai Pasti Berlalu".
Karya desainer 64 tahun itu merupakan wujud keprihatinannya terhadap bencana alam yang melanda Palu, Donggala, dan juga Lombok.
Menteri Susi, yang dikenal eksentrik dengan kegemaran merokok dan tato-nya itu membagikan informasi keikutertaannya lewat sebuah video di akun Instagram.
Dalam video itu, Susi terlihat mengenakan pakaian bernuansa gelap, lengkap dengan kaca mata hitam.
Pada bagian keterangan di video itu, dia pun menulis soal "bayaran" berupa 10 perahu.
"Untuk 10 perahu nelayan Palu dan Donggala, saya akan jalan di catwalk Jakarta Fashion Week Anne Avantie nanti malam jam 20.30 WIB di Senayan City," tulisnya.
• Pesta Pernikahan Ricuh Berubah Jadi Arena Pertarungan, Mempelai Pria Turut Dibawa Polisi
• Video Rekaman Bunuh Diri Beredar, Pria Loncat dari Lantai 3 Mal Setelah Lempar Gadis Kecil
• Hotman Paris Dijamu Makan oleh Menteri Susi Pudjiastuti, Menu Makan Jadi Sorotan
Ini bukan pertama kalinya menteri Susi turut serta menjadi model dan berjalan di atas panggung dengan busana karya Anne Avantie.
Wanita 53 tahun itu pernah tampil di Indonesia Fashion Week yang digelar pada 29 Maret 2018 lalu.
Pada momen itu, Susi membawakan kebaya merah yang dilengkapi dengan selendang hijau dan bawahan berupa kain emas.
Meski memakai kebaya dan konde, Susi tetap tampil nyentrik, terlebih ketika tato phoenix di kakinya tersingkap.
Bagi Anne Avantie, rupanya bukan hal yang susah mengajak Susi untuk turut serta menjadi modelnya.
Pasalnya, Anne dan Susi telah saling mengenal selama tujuh tahun. Susi juga disebut sebagai klien dari Anne.