Tribun Bandar Lampung
Kadis-kadis Disuruh Awasi Pajak Restoran, Ketua Komisi I: Hilangkan Saja UPT
Penempatan sejumlah pejabat Pemkot Bandar Lampung untuk melakukan pemantauan di rumah makan guna mengawasi transaksi pajak dipertanyakan.

Kadis-kadis Disuruh Awasi Pajak Restoran, Ketua Komisi I: Hilangkan Saja UPT
Laporan Reporter Tribun Lampung Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Penempatan sejumlah pejabat Pemkot Bandar Lampung untuk melakukan pemantauan di sejumlah rumah makan dan tempat usaha guna mengawasi transaksi pajak dipertanyakan.
Menurut Ketua Komisi I DPRD Kota Bandar Lampung Nu’man Abdi, pihaknya mendapatkan banyak keluhan dari PNS yang ditugaskan melakukan pemantauan dan pengawasan di restoran dan objek pajak lainnya pada jam kerja.
“Kita banyak terima keluhan. Banyak pejabat eselon II sampai IV ditugaskan ngawasi objek-objek (pajak) saat jam kerja. Ini kami pertanyakan. Kenapa bukan pegawai BPPRD (Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah) yang melakukan pengawasan? Percuma ada UPT-UPT pajak. Hilangkan saja UPT. Artinya, mereka tidak bisa kerja optimal,” kata Nu’man, Minggu, 10 Februari 2019.
• Komisi II Bandar Lampung Akan Tinjau Ulang Sistem Setoran Pajak Restoran
Menurut Nu’man, keluhan-keluhan tersebut disampaikan sejumlah PNS dalam rapat kerja dengan DPRD Kota Bandar Lampung.
“Kami satu pekan lalu beberapa kali rapat kerja. Ada beberapa ASN yang menyampaikan keluhan ini. Tapi, kita tidak bisa ungkapkan identitas mereka,” jelas Nu’man.
Nu’man menambahkan, pihaknya bersama Komisi II berencana mengadakan rapat kerja dengan Inspektorat dan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Bandar Lampung guna menyikapi masalah ini.
“Rencananya, kita undang Inspektorat, BKD, termasuk BBPRD. Kami akan minta penjelasan terkait masalah ini. Apa dasar hukum ASN non-BPPRD ditugaskan mengawasi tempat-tempat objek pajak, termasuk sejumlah kadis? Apa guna UPT itu? Ini sudah di luar tupoksi mereka,” tandas Nu’man.
Menurut Nu’man, penempatan ASN mengawas objek pajak dengan tujuan mencegah kecurangan dan meningkatkan PAD dinilai kurang tepat.
-
Tak Puas Ambil Barang Bekas, Tukang Rongsok Gasak TV dan HP Saat Pemilik Rumah Salat Subuh di Masjid
-
Anak Driver Ojol Dilarikan ke RS Terserang DBD Tingkat 4, Sang Orangtua Minta Pengasapan
-
Berencana Buka Kedai Kopi di Lampung Timur, 6 Remaja Bobol Rumah Kontrakan di Jalan Antasari
-
Xalvador Community, Wadahnya Bagi Pecinta Modifikasi Mobil di Lampung. Ini Syarat Untuk Bergabung!
-
Akibat Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Ada Usaha Tour and Travel di Bandar Lampung 'Puasa' Jual Tiket