Kisah Hakim PN Tanjungkarang Pimpin Sidang di Bulan Puasa, Hakim Ismail: Terberat Itu Menahan Marah
Kisah Hakim PN Tanjungkarang Pimpin Sidang di Bulan Puasa, Hakim Ismail: Terberat Itu Menahan Amarah
Penulis: hanif mustafa | Editor: Safruddin
Ismail tak menampik dirinya acapkali terpancing emosi lantaran terdakwa atau saksi yang dihadirkan tidak kooperatif.
"Tentu ada kadang terpancing emosi, namanya manusia tapi dengan bulan puasa semua tertahan. Dengan adanya puasa tidak bisa marah-marah," ujarnya.
Ismail memberi contoh dalam persidangan yang dipimpinnya tadi.
"Kayak tadi, saksi ditanya berbelit-belit, tapi dengan sabar kita ingatkan baru menjawab yang benar," ucapnya.
Ia mengaku tidak memiliki tips atau trik agar bisa menahan emosi dalam persidangan. "Gak ada, yang penting keimanan saja, harus tebal dengan solat tepat waktu," ceritanya.
Meski demikan, Ismail mengakui jika pada bulan Ramadan ini saat memimpin persidangan cukup menguras tenaga.
"Kalau bulan puasa lebih capek, karena waktu lebih pendek sedang jadwal sidang cukup banyak," ujarnya.
Hakim kelahiran Langsa ini mengatakan ia bisa menangani sidang dengan 20 terdakwa dalam satu hari saat bulan ramadan.
"Jam 8 mulai sidang perdata sampai jam 11 langsung lanjut sidang pidana. Tapi tetap kami jalani namanya tugas, Insya Allah (puasa tetap jalan) namanya ibadah," tandasnya.
Hal senada juga diakui oleh Hakim Fitri Ramdhan. Ia menuturkan, memimpin sidang di bulan ramadan cukup melelahkan.
Apalagi Fitri merangkap sebagai ibu rumah tangga. "Saya bangun jam setengah tiga menyiapkan sahur, memang capek, tidak seperti hari biasa," ujarnya.
• Sempat Tenar dan Digilai Cewek-cewek, Kini Artis Ini Bernasib Menyedihkan
• Unggah Foto dengan Mata Sembab, AHY Tulis Curhat Menyentuh tentang Ani Yudhoyono
• Deretan Artis yang Berjuang Sembuh dari Penyakit Mematikan, Ada Penyanyi Muda
Meski demikian, Fitri tetap harus menjalankan tugas sebagai hakim.
"Menyiapkan makan sahur dan buka tetap harus dijalankan yang penting tidak mengabaikan persidangan. Jadi kami mengutamakan persidangan untuk memberi keadilan kepada masyarat," ucapnya.
"Meski sudah sore ya tetap harus menjalankan sidang. Kalau untuk makan buka gak sempat masak, bisa beli. Yang penting jangan meninggalkan tupoksi sebagai hakim," imbuhnya.
Terkait emosi sendiri, Fitri mengaku baik bulan ramadan maupun hari biasa tidak mempengaruhi.