Arus Balik Lebaran 2019
Pelayaran di Dermaga Eksekutif Lebih dari Satu Jam Dikeluhkan Pemudik, Disebut Tak Sesuai Promosinya
Para penumpang pelayanan dermaga eksekutif mengeluh pelayanan penyeberangan lebih dari 1 jam.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribunlampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Para penumpang pelayanan dermaga eksekutif mengeluh pelayanan penyeberangan lebih dari 1 jam.
hal ini tidak seperti yang selama ini dipromosikan, bila pelayanan dermaga eksekutif hanyak 1 jam untuk waktu penyeberangan Bakauheni - Merak.
Tidak hanya masalah waktu tempuh penyeberangan yang dinilai lebih lama pada mudik Lebaran ini, para penumpang juga mengaku mereka terpaksa duduk di selasar kapal karena padatnya penumpang.
Menanggapi keluhan pengguna jasa ini, Humas PT ASDP Cabang Bakauheni Saifulahil Maslul Harahap mengatakan, untuk pelayanan penyeberangan ada tambahan waktu untuk kapal melakukan olah gerak saat akan sandar maupun saat hendak keluar dermaga.
"Untuk olah gerak ini membutuhkan 15 menit untuk sandar dan juga saat hendak keluar. Jadi ada tambahan sekitar 30 menit. Jadi total waktu bisa 1,5 jam," kata dia kepada Tribun, Sabtu (8/6/2019).
Sedangkan untuk penumpang yang duduk di selasar, Saiful mengatakan, saat mudik Lebaran ini terjadi peningkatan pengguna dermaga eksekutif.
Untuk mengurangi kepadatan penumpang, pihak ASDP mengarahkan pemudik penumpang pejalan kaki pada penyeberangan dermaga reguler.
"Memang jumlah pengguna jasa dermaga eksekitif ini meningkat. Pemudik yang menggunakan kendaraan ini juga penuh penumpang. Karena kita pun mengarahkan penumpang pejalan kaki ke pelayanan reguler ketika kondisi peak season," terang dirinya.
• Antrean Kendaraan Pemudik Mengular di Tollgate Pelabuhan Bakauheni
Sore ini arus balik pemudik di pelabuhan Bakauheni terpantau masih ramai.
Bahkan antrian kendaraan pemudik yang hendak kembali mengalami antrian panjang hingga 3 kilometer hingga di jalur tol.
Antrean juga terjadi di Jalinsum sepanjang 3 kilometer menuju pelabuhan Bakauheni.
Sebagian pemudik beralasan mereka memilih berangkat untuk kembali pada siang hari karena adanya penerapan difrensiasi tarif.
Dimana tarif siang mendapatkan discount 10 persen.
Sedangkan pada malam hari justru pada malam hari terjadi kenaikan tarif 10 persen.
(tribunlampung/dedi sutomo)