Gabungkan Olahraga, Seni dan Hiburan, Indonesia Open Usung Konsep Berbeda di Tahun 2019
Sport-art-tainment menjadi konsep berbeda dibandingkan penyelenggaraan Indonesia Open tahun-tahun sebelumnya.
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Turnamen bulu tangkis terakbar di Indonesia, Indonesia Open 2019, tak lama lagi akan segera dimulai.
Kali ini, panitia pelaksana akan membuat konsep berbeda dibandingkan penyelenggaraan Indonesia Open tahun-tahun sebelumnya.
Di beberapa tahun terakhir, panitia penyelenggara mengusung sportainment dalam pelaksanaan turnamen bulu tangkis Indonesia Open sebelumnya.
Sportainment sendiri merupakan konsep penggabungan antara olahraga dan hiburan.
Namun, karena ide itu sudah mulai diikuti turnamen negara lain, mulai Tahun 2019 ini, Indonesia Open akhirnya mengusung sport-art-tainment (ditambah unsur seni).
Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia Indonesia Open 2019 yang juga merupakan Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, pada sesi konferensi pers di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, akhir pekan lalu.
"Biasanya kami pakai konsep sportainment, tetapi sudah diikuti oleh negara lain. Jadi, kami pun tertantang. Tahun ini, kami akan pakai konsep sport-art-tainment," ujar Budiharto, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa 2 Juli 2019.
Sebagai penyandang turnamen terbaik BWF dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia Open seolah menjadi percontohan bagi turnamen bulu tangkis negara lain.
• Kandaskan Wakil Malaysia, Tontowi/Liliyana Juara Indonesia Open 2018
Indonesian Open memang dikenal menjadi turnamen bulu tangkis pertama yang menyajikan pertandingan olahraga sekaligus unsur hiburan.
Sejak itu, turnamen-turnamen negara lain mulai ikut menerapkan sportainment.
All England Open, misalnya, kini sudah menyajikan sisi hiburan untuk para penontonnya agar terkemas lebih menarik, khususnya bagi kaum milenial.
Oleh karena itulah, agar tetap dapat menjadi turnamen terbaik, Indonesia Open 2019 bakal mengusung sport-art-tainment.
"Nanti suasananya akan sedikit berubah di Istora Senayan karena banyak seninya. Kami mengadopsi permintaan pasar. Jadi, nanti akan ada ornamen-ornamen nanti untuk mengakomodasi minat anak muda," ujarnya.
Budiharto menyatakan, meskipun konsep sport-art-tainment lebih diperuntukkan kepada anak muda, tetapi juga bisa dinikmati oleh kalangan lain, terutama yang hadir bersama keluarga.
Ganda Campuran Terus Berlatih