Restoran Ini Gratiskan Makan Bagi Fakir Miskin, Pemilik Heran Masak 7 Kg yang Makan Bisa 120 Orang
Pemilik sebuah restoran di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, mengratiskan makanan bagi fakir dan miskin, yang makan di rumah makan miliknya
Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Salah satu upaya mendapatkan rezeki yang melimpah adalah bersedekah.
Karena sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi pintu rezeki kita terbuka lebar.
Karena dengan rutin melakukan sedekah bukan saja membuat rezeki orang tersebut bertambah.
Tapi tak jarang sedekah mendatangan keajaiban bagi orang yang bersedekah.
Sesuai pesan Allah dalam surat Al-An’am ayat 160 yang artinya : “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”
• Ceramah Ustadz Abdul Somad tentang Keutamaan Sedekah
• Dokter Asal Lampung Selatan Gagas Gerakan Sedekah Lewat Gerobak Sedekah
• Disebut Sedekah Saat Memiliki Harta Berlimpah, Artis Ini Bongkar Rahasia Sejak Belum Sukses
Inilah salahsatu alasan yang memicu Hi. Isam, pemilik sebuah restoran di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, mengratiskan makanan bagi fakir dan miskin, yang makan di rumah makan miliknya tersebut, setiap hari Jumat.
Berbeda dengan restoran pada umumnya, restoran milik Haji Isam (56), warga keturunan Irak berkewarganegaraan Australia tersebut, hanya dibuka setiap Jumat pukul 12.00 wib hingga sore hari.
Kaum fakir miskin yang datang tidak dipungut biaya apapun alias gratis untuk menikmati makanan lezat di restoran tersebut.
Kadang-kadang mereka bisa membungkus makanan untuk dibawa pulang.
Interior restoran itu didesain seperti layaknya restoran mewah dengan hiasan dinding yang menarik.
Ada beberapa meja yang disusun sedemikian rupa serta meja panjang di pojokan untuk menaruh makanan.
Pengunjung yang datang langsung bisa mengambil makanan yang disajikan dengan sistem prasmanan.
Kepada Kompas.com, Isam bercerita bahwa restoran tersebut sudah ia buka selama dua tahun terakhir setiap hari Jumat.
Orang-orang yang datang adalah warga sekitar lingkungan Kalipuro.
Mereka dibekali sebuah kartu yang menunjukkan identitas dan alamatnya.