Ayam Ketawa Kokokannya Mirip Orang Tertawa

Budidaya ayam berbagai ras telah lama dikembangkan di seluruh kabupaten/kota di Lampung.

Editor: taryono
Ayam Ketawa Kokokannya  Mirip Orang Tertawa - IMG02921-20111203-1450.jpg
foto-foto tribunlampung.co.id/martin
Ayam Ketawa Kokokannya  Mirip Orang Tertawa - IMG02919-20111203-1436.jpg
Ayam Ketawa Kokokannya  Mirip Orang Tertawa - IMG02917-20111203-1431.jpg
Ayam Ketawa Kokokannya  Mirip Orang Tertawa - IMG02913-20111203-1430.jpg
Ayam Ketawa Kokokannya  Mirip Orang Tertawa - IMG02912-20111203-1430.jpg
TRIBUNLAMPUNG.co.id - Budidaya ayam berbagai ras  telah lama dikembangkan di seluruh kabupaten/kota di Lampung. Ada salah satu ras ayam yang mulai marak dikembangkan kurun waktu tiga bulan terakhir yaitu, ayam ketawa. Dilihat dari namanya mungkin kita bertanya jenis ayam apakah ini.

Sabirudin, salah satu peternak ayam ketawa di Jalan Teuku Cik Ditiro Nomor 14A, Kemiling, Bandar Lampung, mengutarakan ayam ini berasal dari Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Dari daerah asalnya, ayam ini dinamakan ayam manugaga. Manu artinya ayam dan gaga artinya gagap atau ayam yang tergagap-gagap

Ciri khas ayam ketawa lanjutnya, pada suara ketika berkokok. Kokokan sangat khas karena mirip orang tertawa. Sedangkan untuk tekstur tubuh, tidak ada yang istimewa dengan ayam ini. Bentuk, warna, dan ukuran sama dengan ayam kampung pada umumnya.

Uding mengungkapkan, prospek bisnis ayam ketawa cukup menjanjikan. Dari budidaya yang dikelolanya ini mampu meraup omzet di atas Rp 10 juta setiap bulannya. Omzet itu didapat karena menjual indukan dan anakan rata-rata tujuh sampai delapan ekor setiap bulan kepada pembeli yang berminat membeli ayam ketawa.

"Harga bervariasi, ada yang saya jual Rp 2,9 juta usia delapan bulan, ada juga yang lebih murah mulai Rp 1 juta dan Rp 2,2 juta untuk indukan. Sedangkan anakan sepasang harganya Rp 500 ribu usia tiga bulan. Untuk indukan betina pernah saya jual Rp 3 juta. Harga bervariasi tergantung kualitas suara dan usia ayam," ujar pria kelahiran Banyuwangi, 9 Mei 1972 ini kepada TRIBUNLAMPUNG.co.id, Minggu (4/12/2012) siang. (martin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved