Sensasi Nyeruit dengan Pindang Baung
Pindang baung adalah salah satu menu yang menjadi andalan Pondok Santap Livie. Apalagi harganya hanya Rp 19 ribu per porsi.
Menu ini dibentuk dari komposisi 13 jenis rempah pilihan, dengan bahan baku ikan baung segar yang memiliki tekstur daging tebal dan lembut. Penganan berkonsep kuah pindang ini, juga menawarkan citarasa pedas, manis, asam dan gurih yang segar.
Oleh masyarakat Lampung, penganan khas ini utamanya kerap dijadian paduan tradisi nyeruwit. Disandingkan dengan sambal mangga/ terasi dan aneka lalapan, menu ini juga dipercaya mampu meningkatkan selera makan penikmatnya.
"Buat yang menyukai makanan berkonsep pindang ikan, pilihan tepat jika memilih pindang baung khas Lampung ini. Apalagi saat ini penyedianya masih relatif langka, menu ini menjadi salah satu sajian ekslusif kami. Khususnya bagi yang hobi nyeruwit, tentu tidak asing lagi dengan pindang satu ini," ujar Puspita Sari, Pemilik Pondok Santap Livie.
Puspita menambahkan, saking tingginya peminat pindang ikan langka ini, terkadang ia harus berburu bahan baku hingga ke luar kota. Termasuk pada pengolahan sambal mentah, sengaja mendatangkan terasi khas labuhan untuk menjaga kualitas dari rasa dan aromanya.
Bicara soal pengolahan, tambah Puspita, kuliner ini dibentuk melalui dua teknik olahan sederhana. Didahului pengolahan rebusan bumbu rempah, yang selanjutnya kaldu bumbu direbus kembali bersama potongan ikan. Proses pengolahan pindang yang identik dengan kuah merah kekuningan ini, hanya membutuhkan waktu 15 menit lamanya
"Untuk menambah sensasi lezat dari pindang ini, maka pada penyajiannya sengaja ditambahkan taburan cabe rawit, daun bawang dan kemangi. Tidak hanya itu, untuk porsinya kami menawarkan tiga pilihan, yakni bagian kepala, badan dan ekor ikan baung ukuran sedang," ujarnya.(ferika)