Telinga Berdenging? Bisa Jadi Radang Telinga

Pernahkah anda merasakan tiba-tiba telinga berdenging tanpa alasan yang jelas dan kerap berulang.

Editor: taryono
zoom-inlihat foto Telinga Berdenging? Bisa Jadi Radang Telinga
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/EKA
daun telinga bayi

Laporan Wartawan Tribun Lampung Heru Prasetyo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Pernahkah anda merasakan tiba-tiba telinga berdenging tanpa alasan yang jelas dan kerap berulang. Bisa jadi itu merupakan penyakit radang telinga yang sedang menyerang. Penyakit yang biasanya disebabkan oleh bakteri dan virus yang mengendap pada rongga telinga bagian luar, tengah, dan dalam atau bahkan Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas (ISPA).

Menurut Dr Agus Subagio SpTHT, radang telinga adalah peradangan yang terjadi pada bagian telinga luar (otitis external), telinga bagian tengah (otitis media), dan telinga bagian dalam.

"Perasaan nyeri, rasa penuh di telinga, berdenging atau kehilangan pendengaran, harus segera diwaspadai. Karena hati-hati hal tersebut bisa jadi mengalami otitis (radang telinga). Biasanya jenis radang telinga yang umum adalah otitis media, yaitu infeksi pada telinga tengah serta otitis eksterna atau radang telinga luar," terangnya, Senin (1/7/2013).

Otitis media di dunia medis dikenal sebagai peradangan yang menyerang bagian telinga tengah. Peradangan ini sering kali dimulai dengan infeksi-infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan dan selesma-selesma atau persoalan-persoalan pernapasan lainnya yang menyebar ke telinga tengah. "Otitis media akut biasanya berhubungan dengan akumulasi cairan di telinga tengah," imbuhnya.

Sedangkan otitis media kronik (OMK) yaitu peradangan telinga tengah yang gigih, secara umum bisa diderita selama sebulan. Ini berbeda dengan infeksi telinga akut (otitis media akut) yang biasanya berlangsung beberapa minggu. "Setelah infeksi akut, cairan mungkin tertinggal di belakang gendang telinga (tympanic membrane) yang mengendap sampai tiga bulan sebelum menghilang," jelasnya.

Yang perlu diketahui, OMK dapat menyebabkan kerusakan yang terus menerus pada telinga tengah dan gendang telinga. Dan mungkin ada aliran yang terus menerus melalui lubang pada gendang telinga yang seringkali dimulai tanpa nyeri dan demam. "Adakalanya jika itu terjadi pasien akan alami kehilangan pendengaran yang sementara karena otitis media kronik," katanya.

"Bila ada infeksi, yang biasanya berasal dari infeksi saluran napas bagian atas, gejala yang muncul mirip flu biasa," terangnya.

Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya penyakit radang telinga ini masyarakat dapat melakukan pengecekan dengan cara anemnesa, yaitu langkah medis dengan melihat gendang telinga menggunakan otoskop. "Selain itu, tes menggunakan garputala dan audiometri juga bisa digunakan. Alat tersebut berfungsi untuk mengetes ketajaman pendengarannya, OAE (oto akustik emation), dan BERA (brea respons audiometri)," jelasnya.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved