Melihat Agya-Ayla Lebih Detail

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Berita bahwa Toyota Agya dan Daihatsu Ayla dipastikan meluncurkan secara resmi pada Senin mendatang membuat respons masyarakat Indonesia kembali hidup terhadap mobil ini. Maklum, harapan orang untuk memiliki mobil sendiri tetap tinggi, termasuk penduduk Jakarta dan sekitarnya, yang sehari-hari harus menghadapi kemacetan yang menambah tingkat stres dan "gila"!

Dibutuhkan hampir setahun bagi Agya dan Ayla, sejak diperkenalkan sampai diluncurkan secara resmi, hanya untuk mendapatkan insentif  keringanan pajak. Karena sudah cukup lama, sebagian dari kita juga sudah lupa soal detail mobil ini.

KompasOtomotif kemarin kembali mencoba refresh foto-foto Agya dan Ayla yang pernah dimuat dalam ukuran cukup besar. Kali ini, kembali dipublikasikan beberapa data yang diperoleh, khususnya ketika Daihatsu mengadakan lomba irit untuk mobil ini di sirkuit pengetesan (proving ground) Bridgestone di Karawang, Jawa Barat, pada 6 November tahun lalu. Paling tidak, untuk mengetahui ukuran dan kemampuan serta fasilitas yang tersedia pada mobil bermesin 3-slinder 1.000 cc ini.

5-penumpang
Menurut insinyur Daihatsu, waktu itu Ayla dirancang sesuai dengan tuntutan konsumen Indonesia, yang bisa memuat 5-penumpang ditambah dengan ruang atau barang berukuran 3 galon air dan 2 kotak mi goreng.

Kondisi lapangan yang dipertimbangkan adalah bisa menghadapi jalan yang dipenuhi genangan air (banjir), permukaan jalan yang "keriting" (banyak yang rusak), dan mudah berbalik arah (U-turn).

Konsumsi BBM
Sebagai mobil yang masuk dalam program LCGC, Agya-Ayla harus memenuhi salah satu kriteria dari pemerintah, yaitu konsumsi bahan bakar paling rendah, 20 km per liter, dengan pengetesan di laboratorium. Sementara hasil lomba irit yang dilakukan oleh Daihatsu untuk kedua transmisi, yakni manual dan otomatis, sangat bervariasi.

Menurut Daihatsu Indonesia, hasil Chief Eco Master dari Jepang, Shingo Kubo, untuk transmisi manual adalah 27,9 km per liter. Sedangkan wartawan Indonesia berkisar dari 27,3 – 18,9 km per liter. Pengukuran didasarkan pada alat ukur yang digunakan pada mobil ini dan tentu saja kondisi sirkuit tanpa lampu merah dan panjang sirkuit hanya 2,0 km.

Untuk transmisi otomatis, hasil terbaik oleh masternya, Kiyotaka Yagi, adalah 21,8 km per liter. Sedangkan wartawan berkisar antara 21,6 – 16,8 km per liter.  Hasil buruk sebagian peserta, mereka harus menjalani pada saat hujan deras. Pada kondisi tersebut, tidak ada penumpang, barang, dan hanya pengemudi yang didampingi teknisi Daihatsu yang mencatat hasil.

Mesin
Basis mesin yang digunakan Agya-Ayla adalah 1KR-DE, sama dengan yang digunakan Xenia 1.000 cc (EJ-VF). Mesin ini dikembangkan lagi, lebih ringkas dan ringan agar konsumsi bahan bakarnya lebih irit. Tenaga yang dihasilkan 48 kW@6.000 rpm dan torsi 88 Nm @3.600 rpm. Lebih besar dari Xenia karena diameter piston diperkecil dari 72 mm menjadi 71 mm, tetapi langkah diperpanjang dari 81 menjadi 84 mm. Diklaim lebih ringan 82 persen dari mesin Xenia.

Hasil itu bisa diperoleh karena saluran isap dan kepala silinder kini menggunakan resin. Tutup rantai disatukan, ukuran kepala silinder diperkecil. Jaket  blok silinder dan kepala silinder juga dioptimalkan. Lubang saluran buang disatukan dengan kepala silinder.

Bodi
Untuk bobot total, Daihatsu juga membandingkan dengan city car yang dipasarkan di Indonesia, yaitu Mitsubishi Mirage, Kia Picanto, dan Honda Brio. Perbandingannya, Agya-Ayla 730 kg, Mirage 860 kg, sedangkan Picanto dan Brio 910 kg.

Untuk menekan bobot yang bisa memperingan mesin juga dilakukan terhadap komponen di interior. Misalnya, rangka jok dirancang ulang. Daihatsu mengklaim, mereka bisa mengurangi bobot sampai 10 persen. Di sisi lain, desainnya juga dinilai paling aerodinamis di segmen (A), yaitu 0,32. Bahkan, ban juga diminta khusus, berhambatan rendah!