Korupsi Haji di Kemenag
Cukup Lama SBY Genggam Erat Tangan SDA
Menteri Agama Suryadharma Ali datang ke Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (26/5/2014), sekitar pukul 11.50 WIB
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali datang ke Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (26/5/2014), sekitar pukul 11.50 WIB, untuk bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kedatangan Suryadharma ini terkait kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan haji yang menjeratnya.
Rencananya, Presiden SBY akan memutuskan nasib Suryadharma dalam kabinet. Pantauan Kompas.com, Suryadharma datang seorang diri sekitar pukul 11.50 WIB. Kedatangan Suryadharma disambut Presiden SBY, Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
Begitu masuk, ekspresi Suryadharma terlihat lesu. Tak banyak senyum yang diumbarnya meski kilatan cahaya kamera wartawan mengarah kepadanya. Suryadharma langsung menghampiri Presiden SBY dan berjabatan tangan.
Tak seperti biasanya, Presiden SBY cukup lama menggengam tangan pembantunya itu. SBY pun berbisik pelan kepada sang menteri. "Yang sabar, Pak Suryadharma," ucap SBY sayup-sayup terdengar di antara kerumunan wartawan.
Presiden lalu melanjutkan pesannya kepada Suryadharma. Sementara itu, Suryadharma tampak lebih banyak diam dan menundukkan kepalanya, sambil sekali-sekali mengangguk atas perkataan Presiden.
Percakapan Presiden dan Suryadharma berlangsung sekitar 5 menit. Selanjutnya, Suryadharma menjabat tangan Wakil Presiden Boediono. Tak hanya menjabat, Boediono merangkul erat Suryadharma yang pada Pemilu Presiden 2009 mendukung pemenangan SBY-Boediono. Agung Laksono dan Sudi Silalahi kemudian bergiliran berjabat tangan dengan Suryadharma.
Presiden SBY akan mendengar penjelasan dari Suryadharma soal penetapan tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji. Sudi sempat menyatakan bahwa Presiden kemungkinan besar akan memberhentikan Suryadharma jika yang bersangkutan tidak mau mengundurkan diri.
Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi, Suryadharma ditengarai menyalahgunakan wewenangnya sebagai menteri dalam proses pengadaan pemondokan haji, katering, perjalanan ibadah haji, dan transportasi. Suryadharma pun sudah dicegah bepergian ke luar negeri.
Sebelumnya, Suryadharma mengaku belum memikirkan untuk mengundurkan diri. Ia mengaku masih memikirkan pelaksanaan haji 2014. Ia merasa KPK hanya salah paham soal kasus yang menjeratnya.