Ini Hukumnya Menghina Anak Yatim!
Saya mau bertanya bagaimana hukum Islam apabila seseorang menghina kepada anak yatim
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kepada Yth MUI Lampung. Saya mau bertanya bagaimana hukum Islam apabila seseorang menghina kepada anak yatim yang seharusnya kita lindungi dan jaga. Mohon penjelasannya, terima kasih.
Pengirim: +6285292324xxx
Termasuk Dosa Besar
Islam sangat menyayangi dan menghargai anak yatim, bahkan menempatkan mereka dengan begitu mulianya. Alquran dan hadist telah menyiratkan bahwa Islam telah memberikan tuntunan berkaitan dengan perlindungan hak-hak para yatim, antara lain adalah berbuat baik kepada anak yatim merupakan akhlak Islam yang agung bahkan dijadikan sebagai amalan paling utama dan paling suci.
Islam menempatkan anak yatim dalam posisi yang sangat tinggi, Islam mengajarkan untuk menyayangi mereka dan melarang melakukan tindakan-tindakan yang dapat menyinggung perasaan mereka. Banyak sekali ayat-ayat Al-qur’an dan hadits-hadits Nabi SAW yang menerangkan tentang hal ini,
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Albaqoroh : 177)
"Jauhilah tujuh dosa besar, yakni menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan kecuali dengan hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh zina wanita mukmin yang lalai." (HR Bukhari dan Muslim).
Perbuatan dzolim kepada mereka termasuk ke dalam dosa yang besar, sedangkan perbuatan baik kita kepada mereka akan diganjar jaminan syurga.
Kalau kita punya keinginan untuk dekat dengan Nabi Mulia SAW di syurga nanti, seperti jari telunjuk dan jari tengah, betapa indahnya bisa berdekatan seperti itu dengan Rasulullah SAW.
"Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini(dan beliau memberikan isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya.(HR.Bukhari, Turmudzi, Abu Daud)
Mari kita bantu para yatim dan dhuafa,sesuai kemampuan kita secara ekonomi, sesuai keikhlasan kita. Bukan kah memberi itu bisa membuat hati menjadi terang dan dada menjadi lapang, karena menyayangi anak yatim juga ternyata bisa melunak kan hati yang keras.
Sesungguhnya seorang laki-laki mengeluh kepada Nabi SAW karena hatinya yang keras. Nabi SAW bersabda: "Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin". (HR.Ahmad)
Semoga Allah tidak menjadikan kita termasuk ke dalam kelompok-kelompok pendusta agama karena barangsiapa yang suka menghardik anak yatim atau dia yang tidak memikirkan nasib mereka, akan masuk ke dalamnya (pendusta agama). Allah dan RasulNya tidak akan menganjurkan dan memerintahkan sesuatu apabila tidak ada hikmah atau manfaat.
H Mawardi AS
Ketua MUI Lampung