Wartawan Tribun Diteror
BREAKING NEWS: IJTI Sebut Ulah Oknum Polisi Bukti Kerja yang Sembrono
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia pengurus daerah Lampung mengecam tindakan kekerasan sejumlah oknum kepolisian di Lampung terhadap Ridwan
Penulis: Romi Rinando | Editor: soni
Laporan Wartawan Tribun Lampung Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia pengurus daerah Lampung mengecam tindakan kekerasan sejumlah oknum kepolisian di Lampung terhadap Ridwan, wartawan Tribun Lampung.
Mereka mengajak seluruh jurnalis di Lampung menentang dan melawan semua bentuk aksi pengancam dan intimidasi terhadap jurnalis.
Ketua IJTI Lampung Febriyanto Ponahan menilai tindakan lima oknum polisi yang menggerebek rumah wartawan Tribun Lampung, Ridwan Hardianyah sebagai tindakan di luar prosedur.
"Tuduhan polisi terkait keterlibatan wartawan Tribun Lampung Ridwan dalam kasus narkoba merupakan tuduhan serius. Terlebih lagi, polisi tidak dapat membuktikannya. Ini bukti bahwa polisi bekerja secara sembrono dan tidak profesional," ujar Febriyanto, melalui rilisnya Kamis (5/3/2015)
Dikatakannya, tindakan di luar prosedur ini jelas salah. Terlebih lagi yang menjadi korban salah tangkap polisi ini adalah seorang jurnalis. Kita patut menduga adakah kaitannya penggerebekan ini dengan aktivitas jurnalistik Ridwan selama ini.
Akibat peristiwa ini, Ridwan dan keluarganya mengalami trauma dan ketakutan. Kejadian ini juga membuat kalangan jurnalis di Lampung pun khawatir. Karena bukan tidak mungkin kasus serupa akan terulang dan menimpa jurnalis yang lain.
Terkait peristiwa ini, sambung dia, IJTI Pengda Lampung mengambil sikap mengutuk dan mengecam keras tindakan anggota polisi yang sewenang-wenang dan melampaui batas saat menggeledah dan memeriksa wartawan Tribun Lampung Ridwan dengan sangkaan rumahnya menjadi tempat transaksi narkoba.
"IJTI juga meminta tindakan salah tangkap oknum kepolisian ini diusut secara hukum dan menahan para pelakunya. Meminta pihak kepolisian untuk meminta maaf secara terbuka dan bekerja lebih profesional," pungkasnya.(*)