Keindahan "Virgin Beach" yang Menghampar di Antara Dua Bukit

Hamparan pantai yang diapit dua bukit ini memiliki tekstur berpasir putih kehitaman.

EKA JUNI ARTAWAN/Kompas.com
Wisatawan asing sedang berjalan di jalan tanah tidak jauh dari kawasan menuju Pantai Bias Putih di Candidasa, Karangasem, Bali. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KARANGASEM - Sebuah pantai yang berjarak sekitar 6 kilometer arah timur dari obyek wisata Candidasa menyimpan sebuah panorama alami. Hamparan pantai yang diapit dua bukit ini memiliki tekstur berpasir putih kehitaman. Pantai yang membentang sepanjang 300 meter ini oleh masyarakat di sana disebut Pantai Bias Putih yang keberadaannya menyangkut dua desa yakni Desa Adat Perasi dan Desa Adat Bugbug, di Kabupaten Karangasem, Bali.

Setelah dilirik sebagai tempat wisata, pantai Bias Putih perlahan dikenal secara luas. Turis pun menamai pantai Bias Putih dengan nama lain Pantai Virgin Beach dan White Sand Beach. "Pantai ini mulai bergeliat sekitar awal tahun 1990-an, dua desa adat mempersembahkan alam secara alamiah untuk siapa saja sebagai kawasan umum," ucap Mas Astawa, selaku Kelihan Desa Adat Bugbug.

EKA JUNI ARTAWAN - Pantai Bias Putih di Candidasa, Karangasem, Bali, menghadirkan eksotisme pantai dengan ombaknya yang tenang.

Menurut Astawa, sebagian besar kawasan pantai Bias Putih berada dalam kawasan Desa Adat Bugbug. Namun karena kendala akses menuju kawasan, Desa Adat Perasi dalam hal insfrastruktur jalan, turut andil dalam memberikan kemudahan menuju pesisir pantai.

Jalan ini merupakan satu-satunya jalan yang sekaligus terhubung menuju Pura Dalem Perasi. Sehingga dua desa adat ini, menyelaraskan pandangan mereka untuk mempersembahkan alam berupa pantai nan indah dan alami untuk dipersembahkan kepada pengunjung dari mana saja.

EKA JUNI ARTAWAN - Pantai Bias Putih di Candidasa berlatar belakang Bukit Asah.

Pantai Bias Putih, mudahnya bisa ditemukan dengan masuk ke jalan Desa Perasi tepatnya di pinggiran Jalan Raya yang merupakan jalur utama kota Amlapura - Padang Bai. Nama pantai ini hanya dipertegas dengan sebuah papan nama bertuliskan cat warna putih White Sand Beach dan Virgin Beach.

Sepanjang 1 kilometer menuju arah selatan, pemandangan kehidupan pedesaan akan turut memberi kesan berbeda sepanjang jalan yang beraspal, hingga kemudian ujungnya bertemu jalan tanah. Kehidupan penduduk dengan mayoritas petani selaras dengan alam pertanian jadi suguhan gratis sepanjang jalan.

Setelah turun di halaman parkir, tidak serta merta dapat melihat wujud pantai yang dinanti-nanti. Umumnya, semua kendaraan wisatawan hanya tertahan di areal parkir yang teduh dengan pepohonan di sekelilingnya. Perjalanan kembali dilanjutkan dengan berjalan kaki di medan jalan tanah dan bebatuan agak landai.

EKA JUNI ARTAWAN - Selain sebagai kawasan wisatawan, bagian barat Pantai Bias Putih di Candidasa, Karangasem, Bali, ini juga sebagai tempat berlabuhnya para nelayan lokal.

Sesekali kendaraan milik warga setempat melintas di jalan yang hanya cukup dilintasi oleh satu mobil. Upaya jalan kaki ini hanya ditempuh sekitar 5 menit dan keindahan berupa garis pantai serta daratan berupa pulau kecil terpampang di tengah air nan biru nampak dikejauhan.
Pantai Bias Putih masih terkesan alami, kehadiran kawasan ini tidak serta merta memberikan sarana akomodasi secara massif dan modern.

Kesan alami ini bisa dilihat dari beberapa kios milik warga yang menjual aneka makanan dan cenderamata. Suguhan bangunan alami beratapkan ilalang semi permanen masih terjaga dengan baik. Beberapa jasa penyedia kursi payung pun bertebaran menawarkan kenyamanan sebagai fasilitas tambahan.

EKA JUNI ARTAWAN - Sebuah perahu usai membawa wisatawan dari aktifitas snorkeling di Pantai Bias Putih, Karangasem, Bali.

Pantai Bias Putih memang berbeda dengan pantai yang berada di sekitarnya, menurut warga setempat, pantai ini bisa terbilang aneh. "Hanya pantai di sini pasirnya berwarna putih bercampur sedikit hitam," ungkap Komang Yos, warga setempat.

Umumnya pasir putih akan terasa lebih sejuk bila dibandingkan dengan pasir hitam ketika terpapar sinar di siang hari. Kesejukan pun bertambah dengan hadirnya dua bukit dengan lahan tidur. Pantai Bias Putih, uniknya lagi menjadi bagian dari dua bukit yang berbeda, yakni bukit Perasi di bagian timur, dan bukit Asah di bagian barat. Sementara di bagian utara merupakan ladang milik warga setempat yang hanya ditumbuhi oleh kelapa tumbuh rimbun dan berbuah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved