Ayah Paksakan Anak Masuk Pesantren

Kepada Yth Psikolog. Adik saya mau lulus SD dan rencana orangtua mau dimasukkan pondok pesantren dengan maksud agar baik

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: soni

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kepada Yth Psikolog. Adik saya mau lulus SD dan rencana orangtua mau dimasukkan pondok pesantren dengan maksud agar baik pengetahuan agama dan akhlaknya.

Namun persoalannya adik saya belum mau dengan alasan ingin menempuh pendidikan di sekolah negeri dan baru mau dimasukkan pondok saat masuk SMA.

Yang jadi masalah ayah kami masih tetap keukeh dengan pendiriannya sehingga terkesan memaksakan. Jadi saya khawatir nanti bila adik saya masuk pondok saat SMP malah terbebani dan menjadi stres. Jadi bagaimana solusi dalam menghadapi persoalan ini? Terima kasih atas masukannya.

Pengirim: +6285292324xxx

Belajar Jadi Tidak Optimal

Kami jelasan bahwa sebenarnya setiap orang tua (ortu) memiliki keinginan yang terbaik untuk anaknya. Ada orangtua yang merasa terlambat belajar agama sehingga ingin anaknya lebih baik dibanding dirinya.

Ada juga ortu yang berharap supaya anak masuk pesantren sehingga anak menjadi anak yang sholeh sehingga memberi manfaat bagi orangtua ketika masih hidup dan khususnya setelah meninggal.

Ada juga orangtua yang menganggap dirinya kurang mampu mendidik sehingga pendidikan anaknya diserahkan kepada yang lebih ahli sehingga anak dimasukkan ke asrama atau pesantren.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan keinginan orangtua untuk memasukkan anak ke pesantren namun masalahnya kalau anak tidak setuju dan ortu memaksa itu akan jadi persoalan.

Biasanya anak yang dipaksa dengan pilihan yang tidak disukainya akan belajar tidak optimal dan cenderung akan menjadi pembuat masalah. Kalau sudah seperti ini bukan hal yang baik yang akan didapat justru sudah menabung persoalan yang akan menjadi bom waktu.

Anda selaku kakak bisa memberi masukan kepada ayah anda bahwa bisa saja adik menjadi pengusaha yang sholeh, dokter yang sholeh atau apapun pekerjaan yang disukainya dan bermanfaat untuk diri dan orang lain tanpa memaksakan kehendak.

Bagaimanapun yang menjalani hidup dan cita-citanya adalah adik anda, orangtua dan kakak tugasnya adalah mendukung dan mengarahkan apabila adik melakukan kekeliruan.

Retno Riani MPsi
Psikolog

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved