Enjoy Lampung

Air Terjun Way Lalaan, Sejuk sambil Nikmati Durian Gratis

Mengunjungi Kabupaten Tanggamus yang berada di pesisir Provinsi Lampung, kita tidak hanya diingatkan oleh buah durian Kota Agung yang tersohor.

Penulis: heru prasetyo | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Mengunjungi Kabupaten Tanggamus yang berada di pesisir Provinsi Lampung, kita tidak hanya diingatkan oleh buah durian Kota Agung yang tersohor. Destinasi wisata di daerah ini pun cukup masyhur di kalangan wisatawan. Salah satunya adalah Air Terjun Way Lalaan.

Akhir pekan lalu, tepatnya di hari Jumat (12/6/2015), Tribunlampung.co.id menyempatkan diri untuk menikmati damainya suara gemericik air terjun Way Lalaan, Kabupaten Tanggamus. Suasana pegunungan nan hijau dengan udaranya yang bersih sungguh pengalaman yang tak ternilai harganya. Terlebih kala itu kawasan air terjun sedang sepi dari pengunjung. Alhasil, hanya suasana debur air terjun yang menemani langkah Tribun menelusuri keindahan alam Tanggamus ini.

Bagi anda yang berkunjung ke Kota Agung, Tanggamus, destinasi wisata ini jangan lupa untuk dikunjungi. Sebab lokasinya yang terletak di jalan lintas sumatera tak begitu sulit ditemui. Kita cukup berpatokan arah pintu masuk kompleks kantor pemerintahan Kabupaten Tanggamus. Sebab pintu masuk air terjun ini persis berada di sebelah kiri, yaitu tiga meter sebelum kompleks pemerintahan.

Air terjun Way Lalaan sendiri berada di pekon Kampung Baru Kecamatan Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus, Lampung. Selain di kelola oleh Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Tanggamus, lokasi Way Lalaan saat ini juga dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Sehingga sarana dan prasarana yang ada terbilang cukup lengkap.

Bagi anda yang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi misalnya, tak perlu khawatir dengan area parkir kendaraan. Sebab untuk motor dan mobil telah disediakan area aman yang dijaga oleh penduduk setempat. Arena parkir ini pun cukup luas, sehingga tidak hanya kendaraan pribadi, jenis angkutan umum seperti bus pariwisata pun dapat terparkir disini.

Kembali ke Air Terjun Way Lalaan, menurut warga setempat yang juga kordinator pengelola objek wisata Way Lalaan Rusli Namhuri ada cerita yang unik dari penamaan air terjun Way Lalaan. Way Lalaan dalam bahasa Lampung berarti sungai yang sangat pedas (wai artinya sungai dan lalaan dari kata dasar lala artinya pedas).

Penamaan Way Lalaan sendiri untuk menyeimbangkan nama air tejun yang terletak di sebelah selatan Air Terjun Way Lalaan yakni Air Terjun Way Kandis. Jika Way berarti sungai, maka kandis dalam bahasa Lampung berarti asam/kecut. Namun, kini air terjun Way Kandis tak ada lagi, yang tersisa hanyalah dusun yang masuk bagian dalam pekon (desa) Kampung Baru.

"Air terjun ini sudah dibuka sejak era Belanda. Sekarang menjadi salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Wisatawan asing yang berkunjung ke Tanggamus pun menyempatkan diri berkunjung ke sini. Selain letaknya yang strategis, tempatnya juga nyaman dan asri," tutur pengelola objek wisata Way Lalaan Rusli Namhuri.

Jika anda beruntung, saat memasuki kawasan air terjun yang ditemukan pada tahun 1930-an, suara siamang liar akan segera menyambut aktifitas anda di sekitar areal hutan. Suara-suara siamang yang saling bersahutan seolah membawa kita ke hutan belantara. Wilayah ini pun cukup banyak matang kukusan. Bahkan, matang kukusan mengelilingi areal air terjun Way Lalaan. Matang kukusan merupakan sebutan penduduk setempat untuk daerah lereng hutan dengan aneka jenis pohon yang sangat lebat dimana banyak siamang ditemukan.

Oiya, untuk dapat melihat air terjun Way Lalaan, sebelumnya anda akan dihadapkan dengan turunan anak tangga yang cukup banyak. Lelah jelas akan segera menyergap anda ketika menuruni anak tangga itu. Kontur tangga yang cukup tinggi membuat pengunjung harus mengerahkan tenaga ekstra dan keseimbangan lebih agar selamat sampai tujuan.

Pun peluh yang membasuh tubuh segera terbayar dengan pemandangan air terjun. Debum airnya membuat damai di pendengaran dan jiwa. Kicau burung liar pun seakan bernyanyi menambah syahdu suasana. Sejenak semua lelah terlupa dengan sedikit keindahan dunia ini.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved