Enjoy Lampung
Air Terjun Way Lalaan, Sejuk sambil Nikmati Durian Gratis
Mengunjungi Kabupaten Tanggamus yang berada di pesisir Provinsi Lampung, kita tidak hanya diingatkan oleh buah durian Kota Agung yang tersohor.
Penulis: heru prasetyo | Editor: soni
Air terjun Way Lalaan memiliki ketinggian sekitar 8 meter. Airnya konon berasal dari beberapa sungai yang ada di daerah hulu. Diantaranya Way Tulung goreng, Way Tulung Gedung, Way Batu Kebulung dan Way Bidadari. Kumpulan air dari berbagai sungai inilah yang kemudian menuju bendungan.
Untuk menikmati pemdandangan, selain dapat duduk santai di muka air terjun, anda bisa menggunakan fasilitas yang telah dibangun oleh pemerintah setempat. Ada beberapa pondokan yang bisa digunakan untuk santai dan berteduh dari terik sinar mentari.
Selain ada gubug-gubug yang bisa dipakai secara cuma-cuma, anda juga bisa membawa tikar (alas) sendiri dari rumah. Pohon-pohon besar siap menjadi peneduh kala melepas lelah. Tidak sedikit pula pengunjung yang akhirnya duduk santai di bawah deburan air terjun. Oiya, batu-batu besar di sekitar area pun bisa dimaksimalkan untuk bersantai. Segarnya air jelas susah untuk ditolak, terlebih peluh telah membasahi tubuh setelah usaha menuruni anak tangga.
Selain berrenang pengunjung juga bisa menyusuri kawasan hutan durian. Bahkan, saat musim durian Kota Agung tiba, pengunjung bebas makan durian yang tersedia di pohon. Ada tim yang khusus akan memetik durian, namun, bagi pengunjung yang ingin mengambil sendiri juga diperbolehkan.
Kamar mandi, mushola dan area parkir yang luas juga tersedia disini. Banyak penjual aneka makanan yang berjualan di sini. Jadi, buat Anda yang tak sempat membawa bekal dari rumah, tak perlu khawatir. Bagi pengunjung dari luar kota, terdapat juga homestay yang bisa disewa. "Ada homestay yang bisa disewa dengan harga murah dan lokasinya dekat sini," kata Rusli Namhuri menerangkan.
Masih menurut Rusli, saat akhir pekan dan libur nasional tersedia guide yang siap memandu para wisatawan. Ada beberapa wisata yang bisa dikunjungi. Diantaranya, Air terjun Way Lalaan II yang lokasinya masuk ke matang kukusan. Konon, air terjun disana lebih tinggi dan alami. Belum banyak sentuhan tangan manusia disana. Selain itu, pemandu juga akan membawa anda menuju bendungan yang merupakan pusatnya air terjun Way Lalaan. Air dari bendungan inilah yang nantinya akan dibagi dua. Sebagian akan digunakan untuk irigasi persawahan dan sebagian yang lain akan mengalir ke air terjun Way Lalaan.
Mitos di Seputar Air Terjun Way Lalaan
Pohon Cinta
Orang-orang lebih mengenalnya dengan sebutan Pohon Cinta. Masyarakat sekitar mengenalnya dengan sebutan Pohon Kerincing. Konon jika ada sepasang kekasih yang mengucap sehidup semati maka mereka akan langgeng hingga maut memisahkan mereka. Ini hanyalah mitos semata yang berkembang di masyarakat. Entah benar atau tidak, namun cukup banyak pengunjung yang duduk di pohon ini saat akhir pekan.
Air Mata Bidadari
Konon air yang keluar dari celah-celah dinding bebatuan di Air Terjun Way Lalaan ini adalah air mata bidadari. Konon, jika kita mandi maupun membasuh muka air ini maka akan tambah ganteng bagi pria serta tambah cantik bagi wanita dan bisa awet muda. Lagi-lagi ini hanyalah mitos semata. Banyak cerita ini yang berkembang di sekitar kawasan ini.
Batu Bertapa
Konon pada zaman dahulu batu ini digunakan untuk bertapa. Sepintas batu ini menyerupai tempat duduk untuk bertapa. Batu ini terletak tak jauh dari Air Terjun Way Lalaan. Biasanya batu ini digunakan untuk duduk oleh wisatawan yang datang berkunjung.
Akses Lokasi
Bagi anda yang tertarik menikmati keindahan alam hijau Air Terjun Way Lalaan, harga tiket masuk yang diterapkan pengelola cukup ramah di kantong. Bagi pengunjung perorangan dan penggunan sepeda motor akan dikenakan biaya Rp 5.000. Sedangkna untuk mobil akan dikenakan biaya sebesar Rp 10.000.
Dari Bandar Lampung, objek wisata Air Terjun Way Lalaan berada persis di sisi kiri jalan. Posisi jalan raya dan pintu masuk lokasi berada kurang lebih tiga meter sebelum pintu masuk kompleks Pemerintahan Kabupaten Tanggamus. Pemerintah setempat juga telah memasang plang besar dengan tugu selamat datang di pintu masuk. Keberadaan penanda itu pun kian memudahkan pengunjung untuk berkunjung.
Sedangkan bagi anda yang menggunakan angkutan umum, anda bisa menumpang bus Puspa dengan corak hijau dari Terminal Rajabasa. Dengan tarif kurang dari Rp 50.000 anda dapat turun sebelum kompleks Pemerintahan Kabupaten Tanggamus, di kaki gunung Tanggamus. (*)