Laporan Tribun dari Mekkah
Makan Siang Dihentikan, Jamaah Mengaku Tak Masalah
Terhitung Selasa (15/9/2015), jamaah haji Indonesia di Mekkah sudah tidak mendapatkan jatah makan hingga pelaksanaan ibadah Armina.
Laporan Reporter Tribun Lampung Ridwan Hardiansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEKKAH - Terhitung Selasa (15/9/2015), jamaah haji Indonesia di Mekkah sudah tidak mendapatkan jatah makan hingga pelaksanaan ibadah Armina.
Ketua Kelompok Terbang (Kloter) 8 Embarkasi Jakarta (JKG) asal Lampung, Dasrizal mengungkapkan, pemerintah menjanjikan jamaah akan mendapatkan makan sebanyak 15 kali di Mekkah. Di mana, pemberian makan dilakukan satu kali setiap hari, yaitu setiap makan siang.
"Kami baru 11 kali mendapatkan makan. Sisa 4 kali seharusnya kalau memang katanya dikasih 15 kali. Mungkin setelah ibadah Armina akan diberikan lagi," kata Dasrizal, Selasa (15/9/2015).
Pemberhentian pemberian makan, menurut Dasrizal, tidak membuat jamaah mengalami kesulitan. Hal itu karena jamaah pun sudah terbiasa menyiapkan makan malam sendiri.
"Nasinya masak sendiri pakai rice cooker (penanak nasi elektronik). Lauknya beli di luar. Banyak yang jual kok," papar Dasrizal.
Jamaah Kloter 13 JKG Nandang Hendrawan mengaku, dirinya dan beberapa teman sekamar patungan dalam menyiapkan makan. Uang hasil patungan itu kemudian dibelikan bahan makanan.
"Yang masak, istri-istri teman sekamar. Jadi, makan malamnya bersama," tutur Nandang.