Kemensos Targetkan Pembangunan 43 Rumah Bagi Suku Anak Dalam
"Balita Suku Anak Dalam memang memiliki ketahanan fisik yang bagus, jadi tidak pakai pakaian pun ketahanannya bagus. Tetapi kondisi alam sekarang beda
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pemerintah saat ini telah siap membangun pemukiman bagi warga rimba, atau masyarakat komunitas adat terpencil (KAT).
Untuk tahun ini, Kemensos menargetkan pembangunan 43 rumah bagi Suku Anak Dalam.
"Balita Suku Anak Dalam memang memiliki ketahanan fisik yang bagus, jadi tidak pakai pakaian pun ketahanannya bagus. Tetapi kondisi alam sekarang berbeda. Ada pencemaran udara, atau polusi akibat perkebunan sawit," ujar Khofifah saat ditemui di Gedung Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (4/11/2015).
Proses pemberdayaan komunitas adat terpencil yang dilakukan Kemensos pada tahun ini dimulai dengan pembentukan tim dewan pakar.
Tim tersebut terdiri dari para ahli yang berasal dari berbagai perguruan tinggi. Kemensos bersama tim telah mengunjungi Suku Anak Dalam pada Februari 2015.
Salah satu proses pemberdayaan yang dilakukan adalah pembangunan pemukiman bagi orang rimba.
Menurut Khofifah, tidak mudah bagi orang rimba untuk menerima keberadaan rumah secara permanen, sehingga proses komunikasi bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Meski demikian, tidak semua orang rimba menolak untuk diberikan fasilitas pemukiman.
Saat dikunjungi langsung oleh Presiden Joko Widodo, beberapa masyarakat Suku Anak Dalam meminta agar pemerintah mendirikan pemukiman.
Seperti di Kabupaten Sarolangun, Jambi, Bupati di lokasi tersebut telah menyiapkan lahan 1,5 hektare untuk satu kepala keluarga.
Saat ini terdapat 9 kepala keluarga Suku Anak Dalam di Sarolangun. Sementara di Kabupaten Merangin, Jambi, sekitar 43 rumah akan didirikan pada akhir tahun ini. Karena wilayahnya lebih luas, setiap kepala keluarga akan diberikan lahan seluas 2 hektare.