Headline News Hari Ini
Jokowi Targetkan 3 Tahun Tol Lampung-Palembang Selesai
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan jalan tol Trans Sumatera selesai pada 2018 mendatang.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan jalan tol Trans Sumatera selesai pada 2018 mendatang. Selama tiga kali kunjungannya ke Lampung, progres pembangunan dinilai cukup signifikan.
"Progresnya bisa dilihat sendiri. Saya sudah tiga kali datang ke Lampung. Dulu masih hutan karet. Lalu datang lagi (ke Lampung) sudah kelihatan (pembersihan lahan). Sekarang datang mulai dicor," katanya saat melakukan pengecekan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sabah Balau, Lampung Selatan, Jumat (6/11/2015).
Presiden Jokowi beserta rombongan tiba di Bandara Radin Inten II, sekitar pukul 14.20 WIB. Rombongan disambut oleh Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Kedatangan Jokowi ini untuk melihat perkembangan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera di Lampung sejak kali terakhir ia datang mengecek pembersihan lahan (land clearing) pada medio Juni lalu. Sebelumnya Jokowi juga telah datang untuk melakukan peletakan batu pertama groundbreaking di ruas Sabah Balau.
Dalam pengecekan yang berlangsung hampir satu jam kali ini, Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri BUMN Rini Soemarno, serta Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Sejumlah unsur Musyawarah Pemimpin Daerah (Muspida) Lampung juga mendampingi kunjungan tersebut.
Kehadiran Jokowi di Desa Sabah Balau mendapat sambutan lambaian tangan dari warga setempat yang telah menunggu sejak siang sekitar pukul 14.30 WIB. Didampingi Zulkifli Hasan dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo, Jokowi dan rombongan berjalan menyusuri jalan yang sudah dicor beton sepanjang hampir satu kilometer.
Sampai di ujung jalan, Jokowi terlihat bertanya kepada pihak Waskita Karya yang mengerjakan ruas Sabah Balau sambil sesekali menunjuk peta yang dibentangkan.
"Kami melihat perkembangan. Per hari, per minggu, per bulan saya lihat. Baik itu masalah ganti rugi lahan atau pekerjaan lapangan, kami pantau," kata dia.
Jokowi menjelaskan, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera di Lampung sengaja dibagi menjadi empat seksi dengan empat perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksananya. Di Bakauheni dikerjakan Perumahan Pemukiman, KM 80 Desa Sabah Balau oleh Waskita Karya, KM 104.7 di Desa Tegineneng oleh Adhi Karya, dan KM 131.5 di Desa Bandar Jaya Timur oleh Wijaya Karya.
Progres pembuatan badan jalan tol pun telah dimulai di Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan, sepanjang 0,5 km di lahan ASDP Bakauheni. Sedangkan di Desa Sabah Balau Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, telah terbentang sepanjang 2,9 km di lahan perkebunan PTPN VII Lampung.
"Di sini (Lampung) ada empat seksi yang dibangun oleh BUMN yang berbeda-beda. Cara kerja seperti ini akan membuat pekerjaan lebih cepat. Kalau (lahan) sudah dibebaskan, kemudian setelah (tanaman) dipotong langsung dicor," katanya.
Menurut Jokowi, perkembangan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera di Lampung cukup signifikan. Ia pun menargetkan selama tiga tahun ke depan sudah bisa tembus sampai Palembang.
Pekerjaan yang dilakukan oleh BUMN ini, menurut Jokowi, adalah sebagai percepatan pembangunan infrastruktur sebagaimana dimaksudkan dalam Penanaman Modal Negara (PMN). Jokowi menjelaskan, anggaran pembangunan infrastruktur memang sebaiknya tidak melulu ditumpuk di Kementerian PU-Pera.
"Patokannya perhitungan ekonomi. Coba misalnya di tempat yang masih sepi, seperti jalan tol ini. Investor belum tentu mau menanam modal. Karena belum menguntungkan," katanya.
Sementara itu, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pembebasan lahan seluruh ruas Jalan Tol Trans Sumatera di Lampung ditargetkan selesai pada Juni 2016 mendatang. Menurutnya, persoalan masyarakat yang meminta harga tanah dihargai lebih tinggi bisa diputuskan di pengadilan.
"Jika merasa terlalu rendah, bisa ke pengadilan supaya bisa di-reapresal lagi. Nanti pengadilan yang memutuskan," kata dia.
Setelah melihat pembangunan jalan tol, Jokowi dan Iriana meninjau perusahaan galang kapal PT Daya Radar Utama di Panjang. Jokowi dan Iriana sempat melihat proses pembuatan beberapa kapal di perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari 40 tahun tersebut.
Baca berita selengkapnya di Tribun Lampung Cetak edisi Sabtu (7/11/2015).