Tragedi Berdarah di Paris
Suriah Jadi Tempat Perencanaan Teror di Paris
Serangan oleh militan Islam di Paris pada Jumat (13/11/2015) lalu direncanakan dari Suriah.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PARIS - Serangan oleh militan Islam di Paris pada Jumat (13/11/2015) lalu direncanakan dari Suriah. Demikian diungkapkan Perdana Menteri Perancis Manuel Valls, Jumat.
Dia menambahkan bahwa otoritas menyakini serangan teror baru oleh kelompok ISIS sedang direncanakan di Perancis dan negara-negara Eropa lainnya.
Sementara dua rencana lainnya dari penyerang sudah terendus dan lima lainnya sudah teridentifikasi.
Total 129 orang tewas dalam serangan di bar dan restoran, ruang konser serta stadion Stade de France.
Perancis menghentikan cipta untuk korban serangan paris pada pukul 11.00 waktu setempat.
Sebuah perburuan besar sedang dilakukan Perancis terhadap anggota dan kaki tangan kelompok ISIS yang teribat dalam serangan berdarah itu.
Polisi menyatakan, Salah Abdeslam (26), pria kelahiran Brussels, sebagai tersangka kunci. Dia dilaporkan ditangkap polisi sesaat setelah kejadian, namun dilepaskan.
Valls menyatakan Perancis berhadapan dengan "tentara teroris" bukan satu kelompok teroris.
"Kita tahu bahwa operasi (teroris) sedang dipersiapkan dan masih dipersiapkan, bukan hanya melawan Peancis tetapi juga negara-negara Eropa lainnya," kata Valls kepada AFP dikutip BBC.com.
Dia mengungkapan, lebih dari 150 penggerebekan terhadap target militan di area-area berbeda di Perancis pada Senin pagi.