Anggota DPR Catut Nama Presiden

Setya Novanto Bantah Meminta Saham Freeport dengan Mencatut Nama Presiden

Ia mengatakan, tidak mudah bagi perusahaan Amerika Serikat, termasuk PT Freeport, untuk menyerahkan sebagian sahamnya kepada pihak lain.

Editor: taryono
KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO
Ketua DPR RI Setya Novanto 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Ketua DPR RI Setya Novanto membantah meminta saham kepada PT Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Ia mengatakan, tidak mudah bagi perusahaan Amerika Serikat, termasuk PT Freeport, untuk menyerahkan sebagian sahamnya kepada pihak lain.

Hal tersebut disampaikan Novanto menanggapi laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Laporan tersebut menyebut Novanto meminta saham kepada PT Freeport atas nama Jokowi-JK.

"Perusahaan Amerika di manapun jika berkaitan saham harus hati-hati, dan harus dinilai, dan tidak gampang untuk diberikan. Perusahaan Amerika keluar Rp 100.000 saja itu betul-betul harus dilaporkan, apalagi untuk jumlah-jumlah yang besar, apalagi saham," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Oleh karena itu, lanjut Novanto, tidak mungkin jika dia meminta saham dari PT Freeport, apalagi dengan mengatasnamakan presiden dan wapres. Dia menyadari sebagai Ketua DPR harus menjaga kode etik.

"Kalau ada berita atau pertanyaan meminta saham, kita harus hati-hati, saya sebagai pimpinan DPR sangat memperhatikan kode etik di Indonesia dan kode etik di Amerika Serikat," ujar dia.

Meski demikian, Novanto membenarkan dia pernah beberapa kali bertemu petinggi PT Freeport.

Dalam pertemuan itu, dia menyampaikan keinginan Jokowi agar Freeport berperan untuk masyarakat Indonesia, khususnya di Papua.

"Saya harus berhati-hati dan menyampaikan secara jelas apa yang disampaikan Presiden ke saya. Intinya, apa yang menjadi perhatian untuk rakyat dan kepentingan besar menjadi hal yang harus saya sampaikan," ucap politisi Partai Golkar itu.

Dalam laporannya ke MKD, Sudirman menyebut Novanto bersama seorang pengusaha menemui bos PT Freeport sebanyak tiga kali.

Pada pertemuan ketiga, menurut Sudirman, Novanto meminta saham sebesar 11 persen untuk Presiden dan 9 persen untuk Wapres demi memuluskan renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport.

Novanto juga disebut meminta PT Freeport untuk menanamkan divestasi saham sebesar 49 persen dalam pembangunan proyek listrik di Timika.

Sudirman mengaku mendapat informasi itu dari pimpinan Freeport.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved