75 Orang Keracunan Makanan Setelah Tahlilan

Sementara, pasien yang dirujuk adalah mereka yang kondisi tubuhnya belum membaik meski sudah menjalani perawatan intens.

SURYA
Para korban keracunan massal dirawat di lantai karena keterbatasan ranjang perawatan di Puskesmas Ngantang, Malang, Sabtu (29/11/2015) dini hari. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MALANG - Jumlah korban keracunan makanan tahlilan di Dusun Bendorejo, Desa Sumberagung, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, bertambah menjadi 75 orang.

Tujuh korban baru masuk Puskesmas Ngantang hingga Sabtu (28/11/2015) siang. Usia mereka bervariasi mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Jumlah korban yang dirawat di puskesmas itu 45 orang. Total warga yang dirujuk juga meningkat dari 2 menjadi 15 orang.

Beberapa rumah sakit yang menjadi tempat rujukan ke RS Paru Batu, RS Baptis Batu, RS Hastra Barata Batu, dan RSU Saiful Anwar Malang.

Sementara, 11 orang dirawat di Klinik Rawat Inap Kusuma Husada Ngantang.

"Empat orang sudah kami izinkan pulang karena sudah tidak dehidrasi sama sekali. Selain itu, mereka yang dirawat di puskesmas (Ngantang) juga sudah tidak ada yang dehidrasi berat. Tinggal ringan dan sedang saja," kata Kepala Puskesmas Ngantang dr Eko Novianto, Sabtu (28/11/2015).

Sementara, pasien yang dirujuk adalah mereka yang kondisi tubuhnya belum membaik meski sudah menjalani perawatan intens.

Daya tahan tubuh para korban itu, kata Eko, justru tambah memburuk. Pihak puskesmas belum berani menyimpulkan penyebab keracunan.

Yang jelas, karena salah satu gejalanya adalah diare, para korban keracunan akibat makananan.

Seperti diberitakan sebelumnya, keracunan massal di Ngantang terjadi Jumat (27/11/2015) malam.

Penyebab keracunan diduga berasal dari ketan masak yang disuguhkan dalam kegiatan tahlilan rutin warga RT 22 RW 5.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved