Bamsoet: Demi Nama Baik Novanto, Sidang di MKD Jangan Ditutup-tutupi
Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Agar masyarakat bisa langsung melihat.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo meminta sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR terkait laporan Menteri ESDM Sudirman Said harus terbuka.
"Demi nama baik Novanto, DPR dan Partai Golkar sendiri, sidang-sidang di MKD harus berlangsung secara terbuka dan transparan. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Agar masyarakat bisa langsung melihat apa sesungguhnya terjadi," kata Bamsoet sapaan akrabnya, Minggu (29/11/2015).
Anggota Komisi III DPR RI ini menilai, hal itu dilakukan untuk membuktikan kebenaran soal adanya percaloan dan pencatutan presiden dan wakil presiden dalam negosiasi perpanjangan kontrak Freeport dan kasus 'Papa Minta Saham', itu hanya karangan dan rekayasa.
"Kalau ada anggota MKD dan fraksi yang ngotot agar sidang MKD tertutup, apalagi meminta persidangan MKD itu tidak diteruskan, hal itu patut dicurigai. Selain bertentangan dengan logika publik juga patut diduga anggota atau fraksi tersebut ingin melindungi kejahatan terhadap negara," katanya
Menurutnya, terkait legal standing dan cara merekam yang dianggap ilegal, hal itu kini tak lagi penting. Karena itu dua hal berbeda.
Bambang mengatakan, yang terpenting bagi Golkar adalah membuktikan Novanto tidak seperti yang dituduhkan dalam substansi laporan Sudirman Said.
Golkar katanya, berharap laporan Sudirman tidak ditujukan untuk menghancurkan Partai Golkar.
"Sudirman harus membuka secara lengkap ke publik seluruh isi percakapan yang dimilikinya tersebut. Biar semuanya jelas. Siapa sesungguhnya hantu belau serta ular kadut yang bermain dan hendak mengambil keuntungan dalam proses perpanjangan kontrak Freeport dengan mencatut nama kepala negara dan wakilnya itu," kata Bambang.