Bagaimana Cara Atasi Penyakit Diare pada Hewan Ternak?
bagaimana mengatasi penyakit diare pada ternak sapi? Berbahayakah penyakit tersebut?
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Yth dokter kesehatan hewan. Saya mau tanya bagaimana mengatasi penyakit diare pada ternak sapi? Berbahayakah penyakit tersebut? Terima kasih atas penjelasannya.
Pengirim: +6281379654xxx
Pemberian Cairan Pengganti Sangat Diperlukan
Kami jelaskan mencret atau yang sering dikenal dengan diare merupakan salah satu bentuk abnormalitas defekasi (buang air besar), berupa peningkatan frekuensi defekasi dan disertai perubahan konsistensi feses menjadi lebih lembek bahkan cair.
Diare pada sapi dapat saja terjadi disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari sensitifitas terhadap jenis makanan tertentu, keracunan, juga penyakit infeksi yang disebabkan karena bakteri, virus maupun parasit misalnya amoeba, koksidia dan cacing.
Untuk dapat menentukan diagnosa (penyebab sakit) penyakit yang diderita sapi anda perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan oleh dokter hewan, baik pemeriksaan fisik atau jika diperlukan pemeriksaan laboratorium.
Sampel feses kadangkala diperlukan untuk dilakukan identifikasi dengan bantuan mikroskop (uji laboratorium) terhadap jenis parasit (cacing, koksidia atau cacing), bakteri atau bahkan virus yang mungkin ditemukan dalam feses tersebut.
Dengan pemeriksaan oleh dokter hewan dapat ditentukan diagnosa yang tepat, sehingga pengobatan dapat dilakukan dengan baik, benar dan efektif. Obat cacing dikelompokkan dalam obat keras, maka sebaiknya tidak memberikan obat cacing tanpa pengawasan dokter hewan, apalagi menggunakan obat cacing manusia, sebab sebagian cacing pada sapi tidak akan mati dengan obat cacing manusia.
Untuk itu saya sarankan segera hubungi dokter hewan terdekat, atau menghubungi dinas yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan setempat, untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.
Pada saat hewan menderita sakit dengan gejala diare, menyebabkan kondisi hewan lemah, sumber energi tidak tercukupi, sehingga menjadi lesu, lemah dan menjadi tidak aktif dan menyebabkan dehidrasi akibat hilangnya cairan tubuh.
Pemberian cairan pengganti sangat diperlukan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat muntah dan mencret. Terapi cairan yang paling ideal dilakukan adalah dengan infus. Namun untuk pertolongan pertama dapat diberikan air yang cukup dan diberikan elektrolit (gula, garam).
Sedangkan untuk penanganan (pengobatan) lanjutan disesuaikan dengan diagnosa penyakit atas dasar pemeriksaan yang dilakukan dokter hewan.
Drh. Sugeng Dwi Hastono
Dokter Hewan Praktek