Usai Selamatkan Dua Muridnya yang Terperosok, Guru Silat Tewas Tenggelam

Setelah berhasil menyelamatkan kedua muridnya, tiba-tiba Widodo terpeleset dan tercebur ke dalam kubangan yang sama.

KOMPAS.COM/ M Wismabrata
Tim SAR dan warga desa Celep, Nguter, Sukoharjo, membawa jasad Widodo, guru silat yang tewas tenggelam di sebuah kubangan galian tambang usai menyelamatkan muridnya, Jumat (18/12/2015). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SUKOHARJO - Seorang guru pencak silat tewas tenggelam saat menyelamatkan kedua muridnya yang terjatuh ke sebuah lubang tambang galian C di Desa Celep, Nguter, Sukoharjo, Jumat (18/12/2015).

Naas, usai berhasil menyelamatkan muridnya, Widodo justru terperosok dan tercebur ke dalam kubangan sedalam kurang lebih dua meter.

Warga Desa Celep, Nguter bersama Tim SAR dan anggota Polsek Nguter, berhasil mengangkut jenazah Widodo yang mengapung di lubang galian sedalam dua meter itu.

Widodo yang dikenal sebagai guru pencak silat tersebut diketahui sedang berlatih bersama kedua muridnya di sekitar lokasi tambang.

Saat tengah berlari-lari kecil, kedua muridnya Kofifah dan Angelia terperosok ke dalam kubangan.

Melihat situasi itu, Widodo segera menolong kedua muridnya itu. Namun setelah berhasil menyelamatkan kedua muridnya, tiba-tiba Widodo terpeleset dan tercebur ke dalam kubangan yang sama.

Kedua muridnya yang panik segera berlari mencari pertolongan. Namun, ketika warga tiba di lokasi untuk menolong, Widodo sudah tewas.

"Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Tim SAR dan warga segera mengevakuasi korban dan diserahkan ke kelauarga untuk segera dimakamkan," kata Kapolsek Nguter, AKP Didik Nur Tjahyo.

Kabar buruk tersebut mengejutkan beberapa rekan Widodo, salah satunya Kepala Sekolah SD Negeri 2 Celep, Sukoharjo, Ratino.

"Pak Widodo biasanya mengajar ekstrakurikuler di hari Jumat sore, tapi justru dapat kabar duka tersebut," kata Ratino.

Sementara itu, pihak kepolisian mengimbau warga untuk berhati-hati saat beraktivitas di sekitar lokasi tambang, terutama di musim penghujan. Kondisi tanah yang labil membuatnya daerah itu rawan longsor.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved