Disdik Investigasi SMP Gotong Royong Terkait Dugaan Pemotongan Dana BSM
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Bandar Lampung Suhendar Zuber, menyesalkan adanya pihak sekolah yang memotong dana bantuan siswa miskin (BSM)
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Ridwan Hardiansyah
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Bandar Lampung Suhendar Zuber, menyesalkan adanya pihak sekolah yang memotong dana bantuan siswa miskin (BSM) di SMP Gotong Royong.
Hingga saat ini, dirinya sedang menginvestigasi terlebih dahulu keterkaitan pemotongan dana BSM tersebut. Jika bersalah, dirinya akan menegur kepala sekolah tersebut.
"Yang akan memberikan sanksi inspektorat. Tapi sekarang ini, kami lagi panggil dan investigasi kebenaran tarikan dana BSM oleh pihak SMP Gotong Royong," ujar Suhendar, Selasa (5/1/2016).
Meskipun begitu, Suhendar mengatakan, dirinya belum mendapatkan laporan dari Kabid Dikdas Tatang Setiadi, yang memanggil kepala SMP Gotong Royong tersebut.
"Mengecek kebenaran kasus ini tak boleh ceroboh serta sembarangan, dan memang kami harus detail apa yang dilakukan pihak sekolah itu, kok bisa tarik dana BSM," ucapnya
Dana BSM, lanjut Suhendar, tidak boleh disalahgunakan untuk apapun. Karena, dana itu hanya untuk kebutuhan siswa miskin.
Pengamat pendidikan Universitas Lampung (Unila) Rochmiyati menilai, sekolah harus transparan mengenai anggaran sekolah kepada pihak wali murid.
Anggaran BSM yang memang diperuntukan untuk insentif siswa dari pemerintah, tidak boleh disalahartikan pihak sekolah.
"Jadi yang terpenting itu, harus adanya transparansi dari pihak sekolah ke seluruh wali murid dan pihak komite. Karena, peruntukan untuk peningkatan kualitas sekolah harus ada sendiri, bukan malah memakai dana BSM," ungkapnya.