Saidan Korban Pengeroyokan
BREAKING NEWS: "Saya Lihat Salah Satunya Keluarkan Sajam Mau Menusuk Abang Saya"
Korban pengeroyokan debt collector, Saidan, mengaku tidak tahu alasan dirinya dikeroyok oleh rombongan penagih utang itu.
Penulis: wakos reza gautama | Editor: soni
Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Korban pengeroyokan debt collector, Saidan, mengaku tidak tahu alasan dirinya dikeroyok oleh rombongan penagih utang itu. Peristiwa itu, kata Saidan, bermula ketika dirinya mendapat telepon dari saudaranya bernama Edi. Edi memberitahu bahwa mobil yang dikendarainya diberhentikan secata paksa oleh 10 orang tak dikenal.
"Edi menelepon saya minta bantuan," kata Saidan, Kamis (7/1/2016). Menurut Saidan, Edi ketika itu membawa mobil Grand Livina milik kakaknya Sanjaya. Mobil tersebut dibeli secara kredit dan menunggak pembayaran dua bulan.
Saidan mengatakan, dirinya mengira Edi yang bersama istri dan anaknya itu dirampok. Saidan menyusul Edi di depan supermarket Chandra. Sampai di sana, Edi sudah tidak ada. Ternyata, kata Saidan, kunci mobil dirampas begitu saja oleh rombongan debt collector dan mobil dibawa ke Mandiri Tunas Finance.
Saidan menghampiri Edi ke kantor Mandiri Tunas Finance di Jalan Pangeran Antasari. Menurut Saidan, begitu sampai ia melihat mobil kakaknya mau dibawa pergi. Saidan menghalanginya. Orang yang hendak membawa pergi mobil itu keluar dari mobil.
Saidan menanyakan maksud orang tersebut membawa mobil kakaknya. Orang itu, lanjut dia, bilang urusannya sama Amir. Saidan menghubungi Sanjaya, pemilik mobil itu. Sanjaya datang menghampiri ke kantor Mandiri Tunas Finance.
Saidan mengatakan, ia berada di dalam mobil kakaknya itu. Lalu Amir datang menghampiri Sanjaya. "Amir bilang dia komandan tim debt collector di Mandiri Tunas Finance dan bilang tidak akan ada keributan," ujar Saidan. Saidan melihat Amir dan Sanjaya berbincang-bincang.
Beberapa menit kemudian, kata Saidan, tiba-tiba datang tiga mobil. Ada sekitar 18 orang keluar dari tiga mobil itu. Menurut Saidan, orang-orang itu menghampiri Sanjaya. "Saya lihat salah satunya mengeluarkan senjata tajam mau menusuk abang saya," kata dia.
Saidan lalu keluar dari mobil menghampiri kerumunan orang itu coba melerai. Bukannya melerai, Saidan malah jadi sasaran. Belasan orang itu mengeroyok Saidan hingga babak belur. Yang disayangkan Saidan, pihak Mandiri Tunas Finance hanya diam saja adanya peristiwa itu.